Siapa aku ini?

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Fanyjulian, 9 June 2017.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Fanyjulian

    Fanyjulian Active Member

    Sebentar lagi, tepatnya bulan depan dia akan pergi. Dia akan berangkat ke lokasi KKN, aku senang sekaligus sedih. Aku khawatir dia melakukan hal yang tidak baik di sana. Sudah hampir 4 bulan putus komunikasi, ingin kusapa, ingin kutahu kabarnya, ingin kuberi nasihat. Tapi kembali lagi, aku ini siapa untuknya? Aku ini siapa? Seakan aku mengenalnya secara dekat. Ya, itu dulu, sekarang dia bukan dia yang dulu lagi. Sudah tak ada kedekatan, tak ada kehangatan. Sekarang hanyalah kenangan. Aku tahu diri, posisiku hanyalah mantan. Tak ada gunanya aku tahu tentang dirinya lagi.
     
    rumble12 likes this.
  2. Mentari

    Mentari New Member

    Sabar :)
     
    rumble12 likes this.
  3. Salim

    Salim Active Member

    رمضان… موسم المتقين، ومغنم السابقين، ومتجر الرابحين

    Bulan Ramadhan merupakan musimnya orang orang yg bertakwa (dalam beramal) dan merupakan keuntungan bagi orang orang yg ingin mendahului, serta merupakan sebuah perdagangan bagi mereka yg mengharapkan keuntungan (dikarenakan pahala yg berlipat).

    Masa atau waktu bagi manusia merupakan modal yg paling berharga yg tidak ternilai, bahkan tidak sebanding dengan nilai dunia dan seisinya. Sehingga pantas jika الله SWT bersumpah dengan masa tersebut. Befirman الله SWT:

    والعصر.. إن الإنسان لفي خسر.. إﻻ الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر

    Demi waktu.. Sesungguhnya (semua) manusia (yg mukallaf) benar benar dalam (wadah) kerugian (dan kebinasaan besar).. Kecuali orang orang yg beriman (dengan benar) dan (membuktikan kebenaran iman mereka dengan) mengerjakan amal amal soleh serta saling berwasiat tentang kebenaran dan saling berwasiat tentang kesabaran.

    الله SWT tidak bersumpah demi waktu kecuali karena modal utama bagi manusia untuk mendapatkan ridho dan rahmat-Nya dan menghindar dari pada murka dan dosa-Nya, adalah waktu yg tersedia baginya. Maka memaksimalkan waktu yg ada merupakan solusi untuk tidak menjadi seorang manusia yg merugi, baik didunia maupun diakhirat nanti. Bagi seorang Muslim hendaknya meramaikan waktunya dengan tugas tugas ibadah, sehingga tidak berlalu satu saatpun baik pada waktu malam maupun siang kecuali terisi dengan aktivitas kebaikan maupun kemanfaatan yg kembali kepadanya baik didunia maupun diakhirat. Dengan demikian akan tampak keberkahan dari pada waktu dan dia mendapatkan faidah dan keberkahan umur, serta senantiasa terhitung sebagai seorang yg mencari ridho الله.

    Selain tugas tugas ibadah, maka hendaknya kita menentukan waktu waktu tertentu untuk melakukan segala aktivitas yg menjadi sebuah kebutuhan biologis seorang manusia dari makan, minum, mencari penghidupan pada waktu waktu tertentu. Misalnya waktu malam kita habiskan dengan ilmu dan beribadah, kemudian berdzikir dipagi hari, kemudian istirahat hingga siang hari, siang menjelang sore sampai malam mencari penghidupan dunia dan begitu seterusnya. Karena dengan mengikat waktu dengan tugas tugas tertentu, merupakan sebab utama keberkahan dari pada waktu itu pada diri seorang manusia.

    Dan ketahuilah bahwasanya waktu itu tidak akan mengalirkan keberkahan dan kebaikan kepada manusia kecuali jika dia continue didalam melaksanakan dan mengisi waktu waktu itu dengan tugas tugas tertentu, baik ibadah maupun aktivitas yg dibutuhkan bagi seorang manusia. Dan tidak akan tampak itu semua jika dia meremehkan dan melalaikan serta mengabaikan tugas tugas tersebut karena tidak continue didalam mengikat waktu waktunya. Sebagaimana hati manusia tidak akan menjadi baik jika kita lalai mengawasinya dan memperbaikinya.

    Move on ya, mumpung Ramadhan.
     

Share This Page