Smua nya ,q mau curhat nih aku minta pendapat nya donk,aku sakit hati sama ortu gue asal kan gue melihat wajah mreka seakan dada gue sesak seakan gue mau nikam jantung mreka, gue sakit hati saat mreka membuang smua harapan dan mimpi gue,smua nya dimulai saat gue sd gue skolah di kota pada saat klas 2sd kita pundah ke desa anak desa sering ngebuli gue akhir nya gue ga pandai berteman sampai gue lulus sd saat mau masuk smp gue mau masuk smp faforit nilai gue cukup tinggi waktu lulus (juara kelas) namun sayang papa gue maksa gue masuk pesantren selama 1,5th gue jadi sampah di sana ,jadi timun bungkuk gue nangis nangis minta pindah,akhir nya papa gue stuju gue bersekolah d smp lain namun smp itu bukan smp yang aku suka ,tidak ada satupun temanku disana aku merasateerbuang aku merasa seperti alat ,boneka, nilai ku jeblok remedial ddi setiap mata plajaran bahkan puluhan kali aku sangat sedih,aku berhasil lulus smp aku pun mendaftar di sma faforit ,aku lulus!!!! Setelah aku mendatangi rumah wakil kesiswaan dan membujuknya namun ayahku menghalangi aku menanggung malu pada wakil tsb dan thd tetangga sekitar,aku pun masuk sma desa sejakbklas 1sma akubtetap jadi timun bungkuk pada saat pemilihan jurusan aku memilih ips mereka memaksaku masuk ipa aku pun drop aku menjadi rangking terakhir di kelas sampai saat ini akudi kelas 3,aku lebih sedih lagi aku menyadaru aku tak punya seorang teman pun,setiap liburan aku tak bisa bersenang senang karena tidajemiliki teman dan harus melengkapi berkas remedial seakan jantung ku hampir putus .mengapa aku harus merasa seperti ini hanya demi menjaga perasaan orangtuaku ? kenapa mereka tidak memedulikan perasaan ku ? Bahkan mereka tak perbah mengucapkan maaf untuk semua itu ?aku tidak marasakan kasih sayang mereka aku hanya mendapatkan rasa tabnggung jawabmereka saja bahkan aku tak prrnah bisa memilih hal kecil untuk ku miliki.......smuanya bagi tman yang ada di sini adakah kalian yang meresakan kepedihan yang sama? menyayangi orang tua tua kalian tapi membenc keberadaan mereka. aku juga ingin berteman aku iri pada smua nya aku merasa sepert sampah