waktu itu aku ikutan studi tour ke jakarta-yogya-bandung bareng teman-teman satu sekolahan (yang kelas 3 aja). nah, dari jakarta ke yogya itu kita sempet berhenti di beberapa rest area, sampe kita sempet ganti bus juga, ganti bus, ternyata ganti juga tour leadernya. dia memperkenalkan diri, dia lihat kesini mulu, bikin dag dig dug, soalnya dia tuh kaya mau ngajak bicara saya. aku rada masang muka takut. dia malah ngajak bicara guru didepan (kebetulan aku duduk di kursi didekat depan bus, jadi deket sama supir, tour leader, dan 3 orang guru, sama temen2 yang aktif lainnya) dia nanyain asli asal mana, satu-persatu, 3 guru itu, tapi juga termasuk nanyain saya. pas nanyain saya dia tuh kaya lebih penasaran. anak-anak lain gak ditanyain. waktu itu udah malam, sekitar jam 11an, aku turun di rest area yang kedua. nah, pas turun tuh aku semangat banget, soalnya sejak sampai di bandara sore tuh capek banget dan baru aja puas-puasin tidur di bus pariwisata yang baru, pas aku turun dari tangga bus,, tiba-tiba ada cowo yang ternyata lagi perhatiin aku, aku pikir itu teh siapa. yang jelas bukan anak satu sekolahan, juga bukan bapak-bapak (kaya crew lainnya), dia tuh natap aku kaya senyum tapi lagi gak senyum. ini ngingatin aku sama sepupu sebayaku yang udah bertahun-tahun gak ketemu, ga tahu ini tatapan jenis apa. pas udah selesai maksiat (makan, solat, istirahat), kita semua balik ke bus, aku sendiri aga lama soalnya pake acara mandi, jadi aga telat masuk bis. pas mau masuk, badan orang tadi menghambat pintu, jadi aku panggil dia "aa!" dia yang sedang beneren kursi tiba-tiba kaget dan berbalik. trus mempersilahkan, pas lagi naik tangga dia nanyain nama saya, tapi nanyainnya kaya nanyain nama anak-anak lain, kaya gak macem-macem sih, saya juga memperlakukan dia kaya pak supir, kaya guru, kaya crew, kaya orang-orang dewasa yang ada disini. walaupun dia gatahu apa bisa disebut dewasa atau engga, btw, dia 23tahun dan aku 18tahun kurang 9 bulan. nah, aku juga gak ada niat ngasih tahu namaku sama dia, jadi aku berbicara sekedarnya. walaupun dari matanya kayanya dia berharap aku bicara sama dia (padahal waktu itu lagi naik tangga, beda arah). teman-teman didalam bus teriak memperjelas namaku. didalam bus, dia ngajakin anak-anak becanda dan sempat ngungkapin sesuatu yang membahayakan imagenya didepan orang-orang dia bilang kalau dia sayang sama seseorang yang belum dia kenal. dia berbicara sedikit basa basi dan sesekali melihatku, aku takut, soalnya .. disini ada teman-temanku. gatahu kenapa kalau ada mereka urusan kaya gini nih jadi complecated aja. jadi pas dia mau sebutin sebuah nama, lihat ke aku yang keliatan takut + pura-pura gatahu + buang muka ke jendela, dia nunjuk salah seorang di belakang, dengan wajahnya berubah hambar. tidak merah. sementara ini aku selamat. tapi dia malah mau nyebutin orang kedua, dan dia lihat kesini, dan akhirnya dia menunjuk ke arah aku, dag dig dug, argh, disaat kita sangat khwatir memang ada semacam bisikan yang menyelamatkan. aku memasang muka tembok, menoleh ke belakang, dengan wajah persuasif seolah aku memberitahu orang-orang dibelakang bahwa gadis yang ditunjuk orang ini adalah cewe yang duduk tepat dibelakangku. akhirnya dialah orang kedua yang disbutkan. aku aman.` malam itu disaat semua orang tertidur, tentunya bukan aku soalnya udah tidur dari tadi, ada dia yang duduk disamping pak supir sedang bangun. bangun, tapi nggak ngajak supir bicara kaya seharusnya, siapa lagi temannya si supir? kayanya ada yang dipikirin. aku cuek saja, mengemil, melihat pemandangan yang dilihat pak supir. soalnya jendela yang ada disampingku selain berembun, pemandanganya juga sudah gelap semua. apa lagi yang bisa ku tonton, selain cara supir menikung truk didepan.. ah, itu benar-benar eksrim asal orang didalam bis itu tahu. besok pagi, kita hampir sampai di yogya, di daerah kebumen namanya. kita makan di restauran, tapi aku menghabiskan waktu didalam kamar mandi buat mandi. ketinggalan, yeah. tidak sempat sarapan, jadi aku mengambil susu kaleng dan sebungkus roti didalam tas. tour leader ini berbicara sepanjang perjalanan, dari sini ke desa borobudur tidak ada pemandangan yang bisa diungkapkan selain sebuah gunung entah apa itu namanya. tapi dia mengajak kita berbicara terus, sepertinya dia terlalu bersemangat, padahal semalam itu yang kutahu dia tidak tidur. ada dvd player didalm bus, ada microfon juga, teman-temanku mengajak bernyanyi sama-sama. tapi mereka malu, jadi dia saja yang menyanyi. lagunya, lagu cinta semua. waktu itu aku mulai berpikir, aneh banget nih cowo. bukannya dia termasuk orang bukan orang lama? kog lagunya lagu kaya gini, pikirku. harusnya atau biasanya orang-orang kaya dia suka muter lagu bahasa inggris, kemaren aja pas pertamakali duduk di bis ini lagunya lagu2 bahasa inggris semua, dan kayanya itu pilihan dari dia sendiri. tapi kenapa lagunya kaya gini, kalau kaya gini kan jadi ingat masa-masa sd, waktu itu lagu2 populernya ya lagu2 kaya gini, ah biarin ah, yang penting jalan-jalan' batin gw waktu itu. yang lain pun juga ikut-ikutan nyanyi meskipun tadinya mereka pengen lagu yang berbahasa inggris, biasanya lagu bahasa inggris itu lagu yang berhasil melalui seleksi internasional alias ... hmm apa yah, pokoknya lagu populer asing yang berhasil masuk ke indonesia itu pasti keren, makanya banyak dijadiin lagu favorit anak muda sekarang. lagunya lagu cinta mulu, udah berjam-jam, bosan juga, mau dibilang baper? hah, gak lah. suatu lagu yang dinyanyaiin kayanya lebih serius dari lagu-lagu lain, orang2 seolah menyimak, tapi mereka gak ngikutin, dia sendiri yang nyanyi. suasananya kaya membacakan ke gw kalau orang ini sedang menyanyikan buat seseorang. gue mulai berpikir, wah pasti ini buat temen, buat dua cewe yang ditunjuk kemaren, jangan geer, jangan geer, " gue melihat pemandangan di jendela sambil dalam hati menahan emosi - semacam perasaan dicintai. tapi ga mau geer. oh tuhan.. ku cinta dia, sayang dia, rindu dia, inginkan dia utuhkanlah rasa cinta di hatiku, hanya padanya, untuk dia semua orang terdiam, dia menutup lagunya dengan sebuah kalimat: "lagu ini dipersembahkan untuk Amanda" aku kaget, semacam perasaan 'apa inih? benarkah? terimakasih , tapi tidak boleh, blabla" aku jadi salah tingkah. semua orang menyoraki cie. hah, orang ini berhasil merubah suasana saat kami sampai di desa borobudur, semua orang turun, termasuk aku. seperti biasa dia menunggu didepan pintu. saat aku turun, aku hampir terjatuh, tak apa, tapi aku harus memastikan apa yang membuatku jatuh itu. dia menyambut, sebenarnya tidak apa-apa, aku kaget saja, dia merangkulku, mengajak duduk. guruku mengikuti dari belakang, bahkan harusnya guru pembimbing itu lebih care, dia yang menyambutku, tapi enggak. aku jadi malu sendiri, aku bilang tidak apa-apa dan segera meninggalkannya walaupun sepertinya dia menyimak arah jalanku. bersambung
aq percaya, , cinta itu datang tak di sangka, dan perlu butuh waktu yg lama, tapi hati2 dgn cinta, aq hampir mati terbunuh karena cinta, trimakasih
aq percaya, , cinta itu datang tak di sangka, dan perlu butuh waktu yg lama, tapi hati2 dgn cinta, aq hampir mati terbunuh karena cinta, trimakasih
Beneran loh. Kejadian- kejadian kecil yg lumrah bg org main tp berarti bg tokoh utama. Persia drama Korea.
Panjang bener neng, berasa baca cerpen ini. Mana masih bersambung pula hehehehe gpp kapan-kapan sambung lagi yaa. Satu nih yang bikin aq pengen ketawa "dia 23tahun dan aku 18tahun kurang 9 bulan." Hihihi maksa bener neng, bilang aja 17 tahun, gpp beda 6 tahun kan ya tapi si aa kayanya goodlooking ya Ampe si neng Baper gini hhehe. Nah tanggapan aq sih tentang cinta pada pandangan pertama aq sedikit banyak susah paham dech. Gimana ya pengalaman aq pribadi sih untuk bisa sampai ke tahap mencintai itu mesti butuh waktu pengenalan, butuh sesuatu yang menarik di diri dia. Ya intinya aq selama ini emang Ga mudah jatuh cinta sih. Tapi buat gadis seumuran km, atau si aa km yg kesemsem kiat kamu pada pandangan pertama yaa mungkin bisa saja terjadi itu cinta pada pandangan pertama. Tapi sekali lagi definisi cinta itu tidak sama dengan sekedar suka ataupun tertarik, tapi lebih dalam dari itu semua.
Hahaha, aku ketawa dibagian ini. Di jamanku istilahnya mah ishoma (istirahat sholat makan). Ini malah maksiat wkwk. Tahun berapaan istilah ini dipakai?
ahahaaaa.. aku gak berhenti ketawa ketawain diri sendiri mungkin waktu nulis itu aku ngerasa salah kalau sama orang yang umurnya kejauhan
Sama Vrooh jaman aq juga ishoma, Ampe detik ini malahan masih ishoma, kagak tau klo Udeh ganti maksiat yaa, gkgkgkgkgkgk
Beda 6 tahun, gpp sih Ga masalah,, Ini roman romannye udah Deket ya sama si aa Ampe tau doi 23 tahun hhehehe
Beda 6 tahun, gpp sih Ga masalah,, Ini roman romannye udah Deket ya sama si aa Ampe tau doi 23 tahun hhehehe
ah itu didapat dari si aa, dia kan emang suka becanda setiap hari di sekolah juga pake istilah isoma buat jam istirahat kedua yang paling lama waktunya
sebenernya gak deket juga, cuma, utk bisa menyimpan orang lain di hati kita, tentu lah kita musti kenal sama orang itu