Mungkin hanya orang sabar yang bisa menghadapimu.

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Atika Indriani, 24 June 2015.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Atika Indriani

    Atika Indriani Active Member

    (Niatku hanya curhat agar hatiku lega. Toh ini namanya 'Ruang Curhat', bukan 'Ruang Cari Solusi').
    Ada seorang gadis yang berwajah manis tapi hatinya sangat licik dan hatinya yang sangat licik itu hanya diperlihatkan kepadaku. Dia seperti punya rasa iri, dendam atau apapun namanya itu, padaku. Dia takut pada orang lain, tapi bila berhadapan denganku dia hanya memandang remeh diriku seolah diriku tidak pantas muncul di depan matanya. Dia bisa dibilang pintar Matematika, sedangkan aku jauh kebalikannya. Aku kadang iri juga setiap dia dipuji guru Matematika. Sering sekali dia mendapat pujian begitu, sedang aku hanya sekali (karena aku diberi soal yang lumayan menguras otak tapi aku mengerjakannya dengan lumayan lancar). Saat aku kembali ke tempat dudukku, aku bisa mendengar ocehannya, "Halah cuma bisa begitu aja bangga bener". Awalnya sih sakit hati, tapi aku sadar kalau dia benar-benar iri denganku. Aneh. Aku ini gadis lemah dibidang olahraga dan matematika, sedangkan dia kebalikannya. Kenapa dia harus iri padaku?
    Kadang-kadang juga saat aku mendapat nilai bagus, dia langsung mencelaku, "Paling cuma sekali aja Atika jadi pintar gitu..".
    Kalau aku melakukan kesalahan dalam perintahnya, dia langsung menghinaku dengan kata-kata yang tak pantas ditulis di thread ini. Misalnya B***, T****, dan yang paling parah, A*****.
    Ada juga 'kelebihanku' yang membuatnya iri luar biasa.
    Aku dekat dengan wali kelasku.
    Sungguh aneh tapi nyata. Aku tipikal murid yang tidak dekat dengan guru. Tapi kali ini kasusnya lain. Wali kelasku itu guru bahasa indonesia (pelajaran yang paling kusukai dan aku cukup tampil prima di pelajaran ini). Dan selain itu aku dijadikan tempat favorit wali kelasku itu curhat. Catat, CURHAT. Jarang banget kan guru curhat sama muridnya? Tapi gak apalah. Berhubung aku lebih suka mendengar daripada bicara, aku senang-senang saja saat wali kelasku mendekati mejaku (yang tak jauh dari meja guru) dan mulai curhat. Curhatnya juga tentang itu-itu saja, masalah murid cowok yang sangat susah disuruh rajin belajar. Aku juga menimpali curhatannya soal murid cowok kelasku yang ributnya juara (bahkan mungkin mengalahkan tante-tante arisan). Kalau aku menimpali berarti aku memang tidak suka dengan murid cowok yang sedang dikeluhkan wali kelasku. Nah setiap aku bicara dengan wali kelasku, dia hanya bisa memelototiku. Yah sekarang aku lulus SMP dan aku berharap hanya sekali itu saja aku menghadapi dia atau orang lain yang sifatnya sama..
     
  2. Andira

    Andira Active Member

    Dia iri karena takut tersaingi olehmu atikaa..
     
  3. Rizky

    Rizky Member

    santai ae. ws positif ae
     
  4. imyoona

    imyoona Member

    bisa iri juga bisa benci
    contohnya kayak aku benci sama penipu, pembohong dan pencuri.
    jadi kalau dia suka nipu atau mencuri siapapun orangnya pasti aku gak suka.
    kalau bohong sih gak papa deh kalau kecil.
    tapi aku juga pernah dapat kasus hampir mirip kayak kamu tapi aku lebih nyantai.
    ada orang mungkin iri sih sama aku. aku bukan teman dia dan aku gak pernah nganggap dia teman cuma dia sekelas denganku. aku bisa dikata anak yang pintar dan kalau pintar tentu disayang guru dan wali kelas. tapi entah kenapa tuh cewe ngak suka sama aku dan teman sebangku ku karna kami berdua sama-sama pintar.
    aku bukan tipe orang yang bakal menganggu orang kalau ngak diganggu.
    suatu hari tuh cewe pas olah raga melempar aku dengan batu. tentu saja aku bilang kok kamu melempar batu ke aku apa salahku?
    tuh cewe malah bilang mati kamu ya nanti. dengan nada mengancam. dan aku balas semua orang pasti mati kamu juga pasti akan mati.
    nah dia semakin marah dikelas pas aku sendiri tiba-tiba dia marah ke aku.
    aku gak takut sama dia tapi aku takut sama diriku sendiri. karena itu akhirnya aku menangis
    aku merasa aku bisa saja mukul dia ngajar dia dll. tapi karna aku menahan emosi akhirnya aku hanya bisa menangis.
    aku merasa karena aku gak salah sama dia gak pernah ngobrol sama dia gak pernah anggap dia teman karna kami berbeda . kenapa justru tiba-tiba dia melempar batu tanpa alasan.
    akhirnya tuh cewe mendapat balasannya pulang sekolah katanya dia sakit mendadak dan di opname 1 minggu lamanya setelah itu kayaknya dia gak berani lagi sama aku.
    dan hal yang sama juga berlaku sama teman-temannya yang gak suka sama aku. (Allah melihat dan maha tahu)
    alasannya cuma sepele.
    itu karna aku pintar dan orang tuaku mampu. aku hidup dengan cuek gak peduli dengan apa tanggapan orang lain asal gak merugikanku dan melukaiku.
    aku diterima masuk sebuah universitas yang bagus dan itu yang membuat dia dan gengnya iri.
    cuma itu. padahal dia sendiri orang tuanya juga mampu. tapi mungkin dia merasa aku lebih baik dari dia. karena dia tidak sepintar aku.
    dari semua ceritaku kalau kamu gak salah sama dia biarin aja Allah maha tahu kok. kalau kamu memang gak salah cuekin aja. nanti dia dapet balasannya kayak kasusku. mungkin kalau aku memukulnya menghajarnya dia gak bakal masuk rumah sakit karna Allah itu sedang menguji kesabaranku. yang aslinya sebenarnya aku bukan orang yang suka ditindas orang lain apalagi kalau aku gak salah sama sekali.
     
    near likes this.

Share This Page