Menyayangi seorang wanita yang lebih tua...

Discussion in 'Ruang Curhat' started by aji wadana, 29 June 2015.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. aji wadana

    aji wadana New Member

    Hai nama gw Aji...
    Mungkin ini trdngar aneh, soalnya gw suka ke cewe umurnya diatas gw, basicly dia udh punya suami dan 1 anak, dan cukup dket sama gw,

    Awalnya mungkin cuma suka secara fisik karna dia tipe gw, dan gw iseng" pernah bilang suka namun tetep gw batasin karna gw juga ngeliat posisi dia yg udh bersuami dan juga umur yg terpaut jauh, untungnya dia pun gk ngerasa keganggu, dan hubungan kita sbg temn fine" aja,

    Dia sering cerita tntang kesehariannya ,makin lama gw makin kagum sama dia sbg seorang istri sekaligus ibu buat anaknya,

    Dan pada suatu hari dia pernah nangis ditmpat kerja, dia curhat tntang suami nya yg sering nyakitin dia, dan gw pun liat luka cakar dan bekas cekikan dilehernya, gw jadi agak kesel sama suaminya yg kaya gk bersyukur bisa dapetin cewek kaya dia, soalnya gw paling gk bisa liat cewe nangis,

    Yang awalnya gw cuma suka, trus kagum dan sekarang gw malah sayang ke dia karna ngeliat dia disakitin spt itu sama suaminya,

    Menurut gw, rasa suka, cinta dan kagum bisa dibatasin atau hanya sekedar diungkapkan tanpa harus memiliki, tapi rasa sayang adalah rasa kita kepada seseorang untuk terus ada buat ngejaga dia, apalagi dia yg sering disakiti,

    So, tolongin solusinya guys, soalnya rasa gw makin hari makin sayang ke dia, dan gw harus ngelakuin apa???
     
  2. Astra Jingga

    Astra Jingga Active Member

    Sayang memang salah satu 'urusan hati', dan yang namanya urusan hati seringkali bisa runyam kalau kita tidak bisa atau tidak berhati2 dalam menyikapinya.

    So, kalau menurut saya nih ya Bro, let's face it; dia sudah bersuami. Kamu tidak berhak untuk melakukan intervensi langsung terhadap urusan mereka, walau pun dengan alasan (dan apalagi dengan alasan) kamu menyayanginya. Secara moral dan etika yang berlaku, itu (maaf) sudah tidak benar.

    Kalau kamu merasa ada sesuatu yang tidak beres, apalagi melihat ada tanda2 kekerasan, ada baiknya kamu suruh saja cewek nya untuk melaporkan apa2 yang dia alami ke aparat yang berwenang.

    Dan-maaf sebelumnya, kalau kamu benar2 sayang sama cewek itu, batasi pergaulan kamu dengannya sebelum terjadi apa2. Saya tidak mengatakan bahwa kamu tidak boleh berteman dengan dia, ya. Berteman silakan saja, tapi tolong hargai dia sebagai seseorang yang sudah bersuami. Kamu kan tidak tahu persis apa yang dia alami; bisa saja suami nya marah dan lepas kontrol karena mencium gelagat kehadiran orang ketiga. Jika pun seandainya orang ketiga itu bukan kamu, mungkin saja kamu akan tetap masuk dalam 'daftar tersangka' karena kedekatan kalian. Itu bisa berbahaya dan ada baiknya dipertimbangkan.

    Nah, mungkin hanya sekian pandangan saya, mohon maaf jika sekiranya apa yang saya tulis kurang berkenan buat kamu. Semoga bermanfaat.
     
  3. aji wadana

    aji wadana New Member

    Dear kang Astra Jingga,

    Terima kasih buat masukannya kang, solusi dari anda yg saya butuhkan, tapi
    Mngkin akan saya perjelas lagi, dan tolong dibalas secepatnya ya kang,


    Jadi begini kang,
    Jujur saya memperhatikan dia, ya saya pikir sebagai seorang teman wajar" saja, spt mengigatkannya untuk makan yg banyak klo nanti istirahat (krn dia kurus), 'Jangan lupa sahur ya' atau mungkin sekedar bilang 'Sabar ya pasti ada jalannyanya' ketika dia sedang bad mood,
    Dan mungkin hal" sepele lainnya spt layaknya teman biasa,


    Tapi suatu hari dia pernah mencari-cari saya dan bilang "Kmn aja km?? aku pengin istirahat bareng kmu", dan sesekali ketika kita sedang berbicara, tatapan matanya begitu dalam kpd saya, yg saya takutkan adalah bila dia menaruh hati kpd saya,

    Dan temannya pun tiba" tau saya menyayanginya,

    Dan temannya bilang sperti ini "Pernah dengerkan jodoh sementara?? Mungkin suaminya sementara dan kamu bertemu dia disini krn kamu jodohnya untuk slmny"

    Saya memang menyayangi dia, tapi saya pun sudah mempunyai prinsip bahwa kita hanya berteman, karna posisinya yg sdh berkeluarga dan saya tdk ingin menjadi org ketiga,

    Jadi sekiranya apa yg harus saya lakukan sekarang karna sbnrnya saya sdh membatasi hubungan dgn nya,

    Tolong balas kang,
    Terima kasih
     
  4. Astra Jingga

    Astra Jingga Active Member

    Oh, nya sukur atuh, kalau begitu mah... Hehehe... Sama2 orang Bandung, ya...

    Oke, sekarang begini (jangan pake bahasa Sunda ya, kasihan yang laen yang gak ngerti nanti);

    Kalau saya membaca reply kamu, saya merasa sebetulnya kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan. Tapi kenapa masih bertanya harus bagaimana...? Hehehe... Beurat, nya?

    Kalau boleh jujur ya, mau percaya mangga, gak pun gpp. Saya dulu juga pernah merasakan situasi yang kurang lebih mirip dengan yang kamu alami, jadi bisa dibilang saya tahu beratnya seperti apa-dan bisa dibilang saya tahu apa yang bikin berat. Hati. Hati kamu masih berat untuk menjauhi dia karena kamu sudah terlanjur sayang sama dia.

    Saya tidak menyalahkan kamu karena saya tahu persis beratnya seperti apa jika kita harus bersikap tegas terhadap diri sendiri dan menjauhi orang yang kita sayangi.

    Tapi walau bagaimana pun, ya mesti gimana lagi atuh? Dia sudah bersuami, otomatis dia berkewajiban untuk menjaga keutuhan rumah tangganya. Itu, faktanya. Sebuah fakta yang mau tidak mau harus diterima untuk saat ini. Dan jika kamu benar2 sayang sama dia, maka kamu juga akan menjalankan apa yang saya jalankan dulu (walau pun berat); saya mundur walau rasanya berat dan sulit. Sudah tidak ada pilihan lain itu mah buat saya pada waktu itu, ceritanya sudah berbeda dengan menghadapi cewek yang masih sendirian.

    Kebanyakan cewek itu kalau sudah bersuami pasti akan merasa tanggung jawabnya lebih berat dibandingkan saat dia masih sendiri-apalagi kalau sudah punya anak; beban pikiran dan fisiknya akan semakin bertambah lagi. Kalau kamu sayang sama dia dan menunjukkannya terang2an-okelah anggap dia mau menerima, tapi coba pikir bahwa sebetulnya tanpa kamu sadari kamu justru sedang mencoba untuk menambah masalah lagi ke dalam masalah rumah tangga dia yang sudah cukup berat itu. Bayangkan coba bagaimana jadinya jika saat dia sedang bersama suaminya; di mana waktu dan perhatiannya seharusnya untuk suaminya tapi dia justru malah jadi sibuk mikirin kamu. Kan bibit perang dunia itu, namanya. Jadi aneh sebetulnya kan ya? 'Sayang tapi mengakibatkan kehancuran buat orang yang disayangi'. Kontradiktif, begitulah kira2.

    Begitu pandangan saya sebagai seseorang yang pernah mengalami situasi yang sama dengan kamu, hanya bedanya saya berhasil mundur sebelum ada kejadian apa2. Sekarang tinggal kamu... Tapi ya itu mah terserah sih. Mau nekad mangga maju terus, tapi resiko dan konsekuensinya tanggung sendiri. Hanya kalau kamu masih mau terus, perimbangkan kata2 saya; ini mah bukan kata orang lagi, tapi saya lihat dengan mata kepala sendiri; saya pernah melihat ada orang dikejar2 sama orang lain sambil ngacung2in bedog. Selidik punya selidik, ternyata orang yang dikejar itu ketahuan mendekati seorang cewek, dan yang ngejar2nya sambil ngacung2in bedog itu tiada lain suami sahnya si cewek. Untung bisa selamat juga kalau mengingat fakta bahwa si suami udah gelap mata seperti itu. Dan, si penggoda itu tiada lain tetangga saya sendiri, jadi saya tahu persis kejadiannya, da rame di dieu harita. Itu resikonya kalau ketahuan, nyawa bisa2 melayang, Kang. Ngeri Kang, aslinya. Belum lagi kalau berpikir bahwa sebetulnya mendekati cewek yang sudah bersuami saja adalah sebuah dosa yang sangat besar. Jadi tambah ngeri kalau buat saya mah.

    Jadi ya tetep aja, saran saya mah mundur, Kang, secara baik2-begitu, mumpung belom terlalu kebablasan. Masih berteman boleh, itu kan silaturahmi, memutus tali silaturahmi juga gak baik. Tapi tetap harus ada kepantasan dan juga batasan dalam bersikap laku. Kalau masih berasa susah, coba cari yang lain yang masih sendiri untuk mengalihkan pikiran. Bandung kan gak kekurangan cewek ya, gareulis deuih :D ...

    Dan untuk ucapan temannya dia yang bilang 'jodoh sementara...' saran saya sih gak usah terlalu dedengerin lah. Istilah datang dari mana pula itu, ada 'jodoh sementara sagala rupa', kayak yang beneran tahu aja tentang masa depan. Lagipula dia juga mengatakan itu hanya berdasarkan 'mungkin'. Mungkin ya, mungkin juga tidak. Kalau iya berarti leuheung, lamun henteu terus rek kumaha?
    Yang jelas aja dulu yang terpampang di depan mata, status dia sudah bersuami-itu faktanya, dan itu yang kita pegang.

    Memang kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, dan memang ada ungkapan yang mengatakan bahwa 'da kalau jodoh mah nggak bakalan ke mana2', tapi ya mohon jangan terlalu berpatokan ke situ kalau masalahnya seperti yang kamu hadapi. Terus kalau hubungan mereka langgeng, mau menunggu sampai kapan, coba? Belom lagi kalau nantinya kamu malah terobsesi dengan masalah 'jodoh sementara' ini, bisa2 kamu terpancing untuk melakukan hal yang gak2. Mending cari yang jelas2 aja deh-yang jelas2 masih sendiri, gitu...

    Begitu Kang, pendapat saya mah. Silakan, semoga bermanfaat...
     
  5. aji wadana

    aji wadana New Member

    Dear kang Astra jingga,

    Hatur nuhun pisan solusinya,
    Ya mungkin saya akan mundur semundur-mundurnya,tapi tdk memutuskan hubungan pertemanan, saya juga kudu bisa narima bahwa dia sudah berkeluarga walaupun saya sayang sama dia,

    Lamun dibayangkeun diudag-udag ku bedog mah sieun oge gening hahaha, toh stok perempuan nu single seueur keneh dibandung:D,
    Okay kang hatur nuhun sudah berkunjung dan membalas thread saya, ini jadi salah satu pelajaran hidup buat saya,

    Jodoh mah emng gk kemana kan kang, bila memang di berjodoh sementara dgn suaminya dan kelak akan berbagi hidup dgn saya, mungkin saya akan menunggu dalam diam saja, karna saya tdk mau dicap sbg pnghancur rumah tangga org, dan sambil mencari yg msh single, hahaha

    Hornat Saya,
    Aji
     
  6. Astra Jingga

    Astra Jingga Active Member

    Sama2, Kang Aji...
     

Share This Page