"Kapan sidang akhir ?" Mungkin ini pertanyaan yang sering kalian dengar sebagai mahasiswa tingkat akhir, mau dari temen seangkatan, pacar, keluarga. Mungkin beberapa diantara kalian ada yang diberi kelancaran dengan dosen pembimbing baik yang melancarkan bimbingan kalian dan menyegerakan sidang kalian. Tapi tidak semua orang memiliki rezeki yang sama, seperti halnya dengan hal yang sedang gue alami saat ini. Sidang yang terundur karena sulit bertemu dengan dosen. Masalahnya adalah pada motivasi diri yang terus berkurang setiap waktu. Adakalanya ketika usaha sudah dilakukan semaksimal mungkin, tapi sepertinya ada sesuatu hal yang tidak dapat dipahami menghalangi kelancaran sebut saja faktor "X". "Mungkin kurang doa" Iya sih 2 tahun ini, pergaulan mahasiswa tingkat akhir makin gakaruan. Alih - alih mengikuti bentuk sosial, agar dianggap tidak anti sosial malah ikut terbawa menjadi lalai akan ibadah. Akhir kata, entahlah sudah pasrah semoga bisa sidang bulan juli ini supaya ngga kena ukt semester depan, kasian orang tua. -Teruntuk Para Pejuang Skripsi
Setelah itu akan muncul "Kapan wisuda?" "Kapan kerja?" "Kapan punya pacar?" "Kapan nikah?" "Kapan punya anak?" "Kapan nambah momongan?" Kapan kapan kapan Padahal itu semua urusan pribadi, lebih baik memberi semangat daripada menanyakan yang belum tentu dirinya sudah melakukan. Semangaaaaaat yaaa,
