Lagu

Discussion in 'Ruang Curhat' started by HawSit, 18 June 2018.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. HawSit

    HawSit Active Member

    Akhir akhir ini lagi sering seringnya dengerin lagu Calum Scott - You Are The Reason
    Doi itu winner di Britain's Got Talent 2015 jadi aku langsung tertarik untuk dengerin lagunya begitu ada di youtube.

    Pas muter video klip nya di youtube.. Boom
    Spontan air mata mengalir, agak lebay sih itulah faktanya, aku jadi mellow seketika

    You are the reason..
    Kau lah alasannya..

    Dengerin lagu ini sambil bayangin orang-orang disekitar aku, orang-orang yang menjadi alasan aku tetap bertahan dan bernafas, orang-orang yang kusayangi. Perasaan menyesal dan ingin memperbaiki keadaan saat aku telah menyakiti mereka entah itu sekali atau dua kali. Huffftt jarang banget nemu lagu yang ngasih feeling sedalam ini ke aku.

     
    Niyaaat likes this.
  2. Kalajengking

    Kalajengking Well-Known Member

    um... kayaknya lagu di atas itu tentang orang yg ditinggalin... tentang orang yg lagi merasa kehilangan...
    kehilangan seseorang yg (pernah) menjadi "alasan/sebab" untuk bisa bertahan - melalui segala kesulitan demi...

    btw, ada kalanya orang yg kita jadikan "alasan" itu menjadikan kita sebagai "alasan"nya untuk pergi meninggalkan...

    -------------
     
  3. Calum Scott lagunya emg pd bagus, semua pas. Dia ngecover Dancing on My Own malah meledak2 tuh, Robyn penyanyi ori-nya yg nyanyi biasa aja ye. Sukses ni orang.

    Kata dia soal lagu ini: "You Are The Reason started out as a song about something completely different than what it is now. It was originally written from a fragile place of anxiety and not knowing the cause of it, so the song started to become 'without a reason'. But as we carried on writing, we realized how every relationship has difficult times but you stick with it because the love you fundamentally feel for the other person overrides everything else. I wrote this song to say thank you to those special people who make our lives better, simply because they’re in it.”

    Jadi lagu ini kalo dr penjelasan kesimpulannya memang ngepas sama emosi yg lo dapet/tangkep dan jelaskan.

    Trus ini diposting Juni (gw jg baru ngeh), bertepatan LGBT Pride Month. Diluar sangkaan HawSit gw rasa,… kebetulan Calum Scott is part of LGBT community dan openly gay. Dia selalu memberi insight pd org2 utk jujur pd diri sendiri dan energi fresh pd mrk yg sedang dlm kesulitan to make peace with themselves atau to come out just like he was.

    Videonya ceritain wacana disebutnya itu tadi lewat bahasa universal yg ditunjukkan kisah cinta org lain—sama anak, ortu, saudara, teman, pasangan—salah satunya pasangan gay disitu. Moga2 yg anti-lgbt disorder tengkuknya ga berasap (kalik kambuh tereak kelainan, penyakit, iblis, penular, layak dibully, dll). Paling ga, keringet buntet.
     
  4. Gw taro ini. Salah satu favorit gw sejak pertama rilis dr Jessie Reyez. Pamornya makin naik pas kemarenan live di VMA 2018 tampaknya. She finally gets the abundance of attention she deserves. Jessie Reyez will be the next big thing. Warna musiknya keren, eklektik, karakter vokalnya khas. Excited-nya gw dengerin dia pertama kali sama spt sensasi yg gw rasain pas dengerin kerennya Duffy, Amy Winehouse, Paloma Faith, Sinead Harnett, Charlotte Cardin, dll pertama.

     
  5. Baca ulang komen2 ngigau ttg penyakit LGBT di curhat dot com apalah2 ini, gw jadi pengen nambahin lagu lagi. Gw terusin dari postingan gw sebelum2nya.

    Sia judulnya Free Me. Mulai dari syair sampe ritme bikin terguncang haru. Dibikinnya lagu itu utk kampanye #EndHIV/AIDS. Tepat utk menggambarkan kondisi termasuk di Indonesia. Medium informasi yg pas.



    Prevalensi HIV terbesar ada pd kelompok heteroseksual tertinggi pd ibu rumah tangga. Mayoritas akibat penularan suami dr hubungan seks tak aman berganti2 (misal dgn PSK dan saling tertular). Salah satu penelitian dilakukan thd sopir bus/truk lintas propinsi contohnya.

    Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS dari faktor Resiko Cumulative AIDS Cases by Mode of Transmission:
    Heteroseksual (58.846 jiwa), Tak dikenali/Lainnya (12.011 jiwa), Injecting Drug Users (9.080 jiwa), Homoseks/Biseks (4.034 jiwa), Trans Perinatal (2.567 jiwa), Trans Darah (222 jiwa).

    Data tersebut dikeluarkan Yayasan Spiritia, fakta serupa dari Perkumpulan KB Indonesia (PKBI), Yayasan AIDS Indonesia, Ditjen P2PL Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
    • Menyebarkan disinformasi LGBT (gay) sbg sumber/penyebab/prevelansi dominan HIV adlh teledor, sesat, dan fatal; sesungguhnya mitos yg sdh patah. Memberi impresi pd awam selain homoseks/gay gak bakal terkena HIV adlh cacat logika dan menimbulkan sikap tak awas. Faktanya heteroseksual sangat rentan.
    • Menganjurkan dan mendukung bully thd ODHA (orang dgn HIV/AIDS) secara umum maupun hanya pd minoritas LGBT (gay) sbg stereotip dan sengaja menanamkan stigma pd ODHA~ selain memperbesar jurang prevalensi, penularan HIV, dan menjauhkan ODHA pd akses kesehatan2 sesungguhnya; juga kebodohan dan sebejatnya bangsat. (Mungkin bakat psikopat, periksakan cacat kejiwaan anda ke psikolog). Pantangan berat bagi mrk yg concern isu HIV/AIDS, apalagi praktisi dunia kesehatan (yang waras) sesuai S.O.P edukasi HIV.
    Catetan: Penularan HIV terjadi lewat perpindahan cairan tubuh, hubungan seks ga aman berganti2, jarum suntik berkelompok, penanganan luka terbuka sembarangan, transfusi darah, air susu ibu yg tak diantisipasi obat anti retro viral HIV, dan penanganan kelahiran normal yg gak baik (bukan section caesaria).
     

Share This Page