Sudah hampir 4 hari sy tidak tidur karena begadangin suami yang sedang sakit. Belum lagi harus mengurus anak dan harus bekerja. Rela kesana kemari untuk membeli obat dan menjadi sopir ketika pergi medical check up. Urusan istirahat hampir tidak pernah terpikir di benak saya. Yang ada di pikiran saya adalah suami saya bisa sehat kembali. Akhirnya dokter menyarankan dia untuk rawat inap karena sudah positif terkena demam berdarah. Dengan segera saya antarkan dia ke rumah sakit tanpa masih dalam keadaan lemas saya ajak dia untuk diperiksa. Setelah dirawat, saya tetap begadang tanpa bisa memejamkan mata sedetik pun meski badan ini sudah sangat lelah. Dengan sabar saya merawat dan melayani dia. Tetapi apa yang saya dapat? Saya tidak di hargai, memerintah saya dengan kasar dan membentak-bentak saya. Saya masih bersabar, tetapi saya selalu sembunyi untuk menangis, sekedar mengeluarkan emosi yang saya rasakan. Ya Tuhan, kapan saya bisa dihargai, kapan saya bisa dihormati? dan kapan dia akan bersyukur sudah memiliki saya. Karena saya sudah tidak tahan lagi mendengar bentak-bentakan kasarnya, saya lebih baik pergi sejenak, duduk sebentar mencari udara di halaman rumah sakit. Ketika dia sakit, siapa yang akan merawat selain saya? apa dia tidak bisa berpikir ke arah sana? Tabahkan hati saya ya Tuhan...
iya sist, terimakasih untuk masukannya. saya juga sempat berfikir seperti itu. Tapi semakin saya sabar, semakin saya tidak dihargai :'(
Coba aja ga usah diurusin (kan lagi sakit) pasti nanti akhirnya dia sadar kamu itu sangat berharga. <-- cuma saran ga harus diikuti
Semoga suami kamu bisa sadar dengan sikapnya. Dan jadi manusia yg lebih baik dan bisa lebih menghargai istrinya