UPACARA PENERIMAAN MURID BARU Ugh.. ugh... susah tidur, aku terus kepikiran tentang kejadian itu,ah mungkin aku akan memutuskan untuk menulis di sebuah forum yang entah milik siapa itu. hai semua! Apa benar ini forum anonim yang bicarakan tentang unek-unek kita? Aku nggak bisa tidur sama sekali jadi aku mengetik ini, kalian yang masih terjaga maukah mendengar ceritaku? Ugh kejadian yang ku alami ini bertepatan dengan hari yang kutunggu tunggu, saat itu hari pertama aku masuk sekolah, aku murid baru yang benar benar baru karena selama libur musim panas dietku berjalan lancar, aku keluar dari masa kegelapan sebagai orang gemuk dan berat badanku mencapai rekor terkurus dan untuk pertama kalinya dalam hidupku aku mengeriting rambut. Aku terus memikirkan hal yang tidak tidak dan aku sangat percaya diri banyak orang yang akan tertarik padaku. Tapi, semua itu kandas ketika aku melihat teman lamaku Grace yang berjalan di depanku dengan anggunnya, aku berjalan cepat hingga berada di depannya. “oh, Abbie ya?” tiba tiba ia mengejutkanku, dia adalah temanku dan aku selalu mengikuti semua perintahnya “arghh.. sangat memalukan” batinku. Rasanya aku ingin lupakan saja kejadian memalukan itu. “oh, jadi benar kamu Abbie. Kamu banyak berubah, ya. Rambutmu juga, aku hampir tidak mengenalimu” aku terkejut, “Grace, ja.. jangan – jangan kamu juga sekolah disini?” aku benar benar terkejut sampai-sampai susah bicara padanya, “ya, memang kenapa? Oh kayaknya kamu gak suka ya? Jahatnya.. masa setelah 3 tahun nggak bertemu teman kecil kamu gitu? Selama kita nggak ketemu kamu Cuma belajar yang enggak – enggak ya?” setelah mendengar jawaban itu aku bukan hanya terkejut, tapi aku benar-benar shock. Dia memperhatikanku dengan penuh seksama, “Abbie, kamu kok kurusan sih? Pipimu nggak chubby lagi kayak dulu, apa toko rotimu bangkrut?” setelah mendengar itu aku sontak langsung berteriak padanya “AKU DIET TAU!!!!” dia sedikit terkejut mendengarnya, “diet? Buat apa diet kalau berat badanmu naik lagi? Susah turunnya lho” jawabnya. Cewek ini masih saja tetap menyebalkan. Aku sampai di kelas baruku, aku tak bisa berhenti memikirkan kejadian yang menimpaku hari ini. Bagaimana bisa aku satu sekolah dengan Grace? Kenapa harus dengan Grace? Tapi dia tetap cantik, malah sekarang cantik banget, pikiran itu berkecamuk dalam pikiranku. Ah tapi meski begitu. Setidaknya di kelas ini aku termasuk 20% teratas! Aku cepat cepat mencari teman dengan kue coklat yang ku ambil dari toko rotiku, “permisi” ternyata masih jamannya ya rambut di kepang dua? “hai! Aku punya kue, mau?” dia menoleh padaku, cantik sekali! “eh? Ho, ini buatku? Aku suka banget kue, makasih” aku harus rendah hati. Sejak saat itu aku mulai merasa ada yang aneh, padahal belum lama ini aku merasa sebagai tokoh utama, tapi akhirnya aku sadar kalau aku cuma figuran, sepertinya aku terlalu antusias dengan turunnya berat badanku sampai berpikir yang macam macam. Aku nggak boleh nyerah. Ini kan masa SMA yang ku nantikan. Jujur dia memang keren, tapi setelah dipikir pikir dunia mereka kan beda. Aku cukup main dengan anak – anak yang mrip denganku saja. “hai, kalian sedang ngobrol apa? Boleh aku makan ba..” belum sempat aku selasai bicara Grace datang dan tiba tiba menarikku, “Abbie, reaksi kagetmu nggak berubah ya? Makan bareng yuk.” Aku terkejut saat ia membawa satu angsa lagi dihadapanku, sudah cukup aku melihat dua dan sekarang aku melihat 3, aku merasa seperti bebek. “hai!” dia menyapaku, mendengarnya membuatku terbata bata. Bahkan sekarang ini yang mucul di hadapanku adalah cewek cantik blasteran, saat itu aku merasa sekolahku... “belum lama kenal tapi dia selalu ngikutin aku, kalau nggak nyaman abaikan aja.” Cewek itu mengelus kepalaku “hai! Aku Emily, senang berkenalan denganmu, kejadian itu rasanya membuatku gila. Dengan sedikit paksaan darinya akhirnya dengan berat hati aku mau bergabung dengan mereka. “Abbie... tunggu, apa aku boleh ikut makan bareng juga?” Izzy si gadis pemalu nan cantik itu.. lagi-lagi... “oh, kamu temannya Abbie juga?” tanya Emily, “i..iya”. Aku mencoba memgatakan pada Emiliy untuk bilang jangan, tapi iya mengiyakan. Melihat 3 angsa didepanku, rasanya istana kastil percaya diriku mulai hancur. Apa bernah ada yang merasakan? Semua anak menatap ke arahmu sementara kamu ada di antara teman teman yang cantik dan merasa paling jelek? Itu sungguh meremukkan hati. Nggak mungkin kan besok kalian mencariku lagi? NB: hanya mengubah komik menjadi novel