Dear,sahabat curhat.com Maafkan aku yang cuman kesini hanya bila ada masalah.Tapi sepertinya hidupku seperti itu. Langsung aja ya sobat, Aq tulang punggung keluarga.Ayah q sudah meninggal 5 tahun yang lalu.Perekonomian keluarga aku makin lama makin ambruk.Hutang sudah puluhan juta. Aq adalah gadis perawan yang sudah tua.Kemarin aq menawarkan diri jual keperawanan q kepada seorang mucikari katanya sulit cari klien yang mau sama aq.Kucoba lagi cari klien sendiri.Datangnya dr orang asing yg mau dengan jumlah yang aku ajukan. Orang itupun setuju. Tak disangka datang kerumah menawariku yg mau cari istri untuk keponakannya.Masih saudaranya sendiri. Tapi orang itu nyari untuk dijadikan istri kedua.Apa yang harus aku pilih sobat? Padahal aq sebagai wanita biasa masih ingin punya suami yg aku idamkan.Dan hutang q yang banyak itu bisa dicicil,walau dihujat orang aq rela asal bersama orang yang aku cintai. Ibu aq terus saja merayu agar aku mau dijadikan istri kedua?
kalau menurut saya kamu cicil utang ayahmu dengan kamu bekerja tidak menjual diri buka usaha kecil-kecilan. apakah kamu agama islam . jika kamu agama islam kamu sholat lima waku minta sama Allah. jika kamu non muslim. datang ke tempat ibadahmu curhat sama dia minta petunjuk.
kamu lebih mementingkan diri sendiri atau orang lain, jika kamu kasian sama saudaranya jangan mau lebih baik tinggalkan menjual diri. buka jualan apa kek yang penting di cicil. Tuhan akan menolong seorang hambanya yang berusaha keras. di satu masalah pasti ada solusi atau jalan keluar.
Makasih sarannya,, Aq berada dalam titik terendah dlm hidupq.Alhmdlillah,,belum terjadi. Aq sudah coba semua usaha tapi selalu gagal.uang modal yg kupinjam malah membuat hutangq semakin dalam.
cari yang lagi trend kalau kamu islam baca ayat yang ku kirim ini, Doa ini adalah di antara doa yang bisa diamalkan untuk melunasi utang dan dibaca sebelum tidur. Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, ia berkata, “Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami bila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan, اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri. Artinya: “Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim no. 2713) Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa maksud utang dalam hadits tersebut adalah kewajiban pada Allah Ta’ala dan kewajiban terhadap hamba seluruhnya, intinya mencakup segala macam kewajiban.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 33). Juga dalam hadits di atas diajarkan adab sebelum tidur yaitu berbaring pada sisi kanan. Semoga bisa diamalkan dan Allah memudahkan segala urusan kita dan mengangkat kesulitan yang ada. Sumber : https://rumaysho.com/10690-doa-melunasi-utang-dibaca-sebelum-tidur.html
Winners lose much more often than losers. So if you keep losing but you're still trying, keep it up! You're right on track.
sebenernya intinya sama, karena uang.... melacur karena uang, menikah jadi istri ke 2 karena uang.... tapi kalau kenyataannya seperti itu, menikah jadi istri ke 2 lebih baik tidak ada salah bagimu, dan kamupun tidak/bukan jadi perusak rumah tangga orang jika dia orang yang hendak menikahi kamu sedari awal menikahi istri pertamanya emang sudah tajir bisa penuhin kebutuhan hidup secara penuh untuk banyak keluarga.... jadi posisi kalian sama, , , sama2 dinikahi karena memang dicukupi kebutuhan hidupmu secara penuh, sebagai gantinya kalian menyenangkan dia sebagai seorang istri. kalaupun ada/muncul rasa tidak terima dari istri pertama itu bukan kesalahanmu, dan bukan kesalahan sisuami,,,, lain halnya jika dia sedari awal menikahi istri pertamanya berada pada kondisi ekonomi yang sebatas cukup/kekurangan maka sungguh suatu perbuatan aniaya jika setelah sukses ia menikah lagi karena harta/berkecukupan, karena bagaimanapun juga support peranan istri pertamanya yang menjadikan dia berada, jadi itu suatu perbuatan aniaya jika laki2 tsb menyakiti istrinya, maka kalau kamu menerima itu menjadi sebuah kesalahan bagimu juga jika istri pertamanya tidak terima, imbasnya tidak akan jadi baik kedepannya.... kecuali kalau dia mengikhlaskan. jadi buat para perempaun kalau tidak ingin dimadu ya jangan banyak ngomongin soal materi/pencapaian dunia diawal, mungkin orang lain beranggapan dan menyarankan agar kamu bekerja, meskipun itu baik tapi bagaimanapun juga kamu lebih tau hidupmu sendiri,,,. kehidupan ini sangat luas setiap orang berada pada titik kehidupannya masing2 dan tentunya berbeda-beda. . . sesungguhnya ini semua soal cinta, terkadang kita sangat jauh terlempar dari semua yang kita inginkan,,,, padahal sangat jelas cinta dan keinginan itu berbeda,,,, orang akan benar2 mengerti cinta jika ia benar2 bisa tulus mencitai, kamu tau mencintai itu apa? berbuat baik,,,, ya hanya berbuat baik berlaku lembut dengan adil. cinta itu hanya rasa dalam diri manusia, sedangkan mencintai itu hanya sebuah upaya. orang bisa mencintai tanpa adanya cinta.... tapi bisa juga ada cinta tanpa bisa mencintai....
kalau menurut saya jangan jadi pelakor, nanti bisa bisa imbasnya kena anak kandungnya atau ke saudaranya. lebih manfaatin cari uang yang halal dan ga ngebuat rumah tangga orang berantakan.
Saya sangat setuju dengan @hana pusparini. karena saya sangat bisa merasakan betul jika suami ada wanita lain(Pelakor). dan walaupun mungkin niat km hanya untuk membayar hutang itu lebih salah lagi. Image km juga kan jelek. dan Jk si Istri pertama tidak terima ada hukum yg akan mengintai km dan laki2 itu, beda halnya jk istri pertama nerima. walaupun km dlam keadaan dibawah, itu cobaan dr Allah. Tetap Semangat.Jauhi dua hal tersebut Jual diri dan menjadi istri yg kedua. Lebih baik km terus berusaha yg sertai dengan doa. Takdir Rizki itu bisa di rubah tergantung pada diri kita Apakah mau berusaha untuk mendapatkannya. Coba sholat malam minta kepada Allah. Allah tau apa yg terbaik untuk umatNYA.
iya itu bisa kalian berlakukan untuk diri kalian sendiri,,,, tapi tidak untuk orang lain... kehidupan manusia itu macem2 neng, beda2.... gak bisa disama ratakan.... kehidupan ini luas.... jadi pelakor/tidak sama saja tetap memungkin kebaikan dan keburukan. baik dan buruk terdapat pada adil/tidaknya sebab akibatnya kenapa suatu hal itu bisa terjadi. seorang wanita bisa punya hak untuk tidak mau dimadu, tapi bisa juga seorang wanita tidak punya hak sama sekali untuk menolak dimadu... dan itu semua tergantung nilai adilnya dari sebab sebab pernikahan pertamanya terjadi..... seorang laki2 bisa salah dan sangat berdosa jika memiliki istri lebih dari satu, tapi bisa juga tidak ada salah baginya memiliki istri lebih dari satu... tergantung sebab akibatnya.... kalau soal yang dirasakan istri pertama gimana itu masalahnya lain. ini ada cerita sedikit, ada salah seorang mantan pacarku yang tiba2 suaminya menikah lagi,,,, saya pun ngerti banget apa yang dia rasain, pasti sakit kan. dia dateng kepadaku, nangis-nangis, minta support dariku, dan dia hendak nuntut cerai karena merasa masih bisa laku dengan mudah secara punya tampang class ss dan terlebih lagi belum punya anak.... ya malah aku omelin abis. lha gimana lagi? lha wong sedari awal dia menikah itu jelas "bisa dikatan dia dibeli untuk dinikahi" karena jelas sekali dia dinikahi karena dicukupkan kehidupannya secara penuh, apapun yang dia minta dikasih, , , , secara suaminya kelewat tajir, tapi lain halnya jika sedari awal secara finansial mereka seimbang sama2 kelewat tajir jadi sah2 saja bagi siwanita menutut cerai untuk memerdekakan hidupnya sendiri dengan mengembalikan semua yang sudah dia terima dari sisuami dan menurut perhitungan yang patut. lha ini suruh ngembaliin semuanya? hahaaaa,,,, gak lucu, lha wong punya karrier juga nggak... cuma ngangap doank kek ikan lele dikasi empan. wkwkwk..... ckakaaaaakk..... ya gak patutlah kalo ngembaliin atas pemberian sesuatu.... ya aku bilang "eh kamu punya otak gak si buat mikir? kamu berpaling dariku karena apa? dan setelah apa yang membuatmu ninggalin aku, kamu dapatkan. kamu mau pergi gitu aja tanpa mempertanggung jawabkan apa yang sudah kamu pilih sendiri?,,, hahahaaaa.... masa gak bisa mikir pakai akal sedikitpun? kamu pikir hidup itu harus kek maunya kamu? haaaaaa? kamu pengen disetiai? bukannya dulu Tuhan udah menawarkan kesetiaan dariku? kamu punya mata gak si buat ngeliat kenyataan? bukankah sudah jelas kamu sudah menjual hakmu untuk disetiai dengan kelayakan hidupmu sekarang? apa hal itu kurang adil bagimu sedangkan kamu sendiri tidak berani untuk kemungkinan hidup susah, sebates cukup saja gak bisa kan? padahal kamu sudah menentukan pilihan hidupmu? yang sudah semestinya kamu pertanggung jawabkan....? aku sadar aku sangat tau bahwa kamu orang yang pernah aku ingini, tapi bukan berarti aku bisa nerima begitu saja kamu kembali ke aku, bagaimana mungkin aku menerimamu begitu saja sedangkan kamu sendiri mau berbuat tidak adil? hahaaaaa..... jangan kamu pikir aku punya kebencian kepadamu,,, aku mengatakan apa yang sepatasnya aku katakan berdasarnya nilai adil yang aku berlakukan untuk hidupku. terserah kamu mau ngerti atau tidak, yang pasti jika suamimu masih memperlakukanmu dengan layak sebagaimana pertama dulu dia nikahi kamu, menuntut cerai hanya akan memcelakakan dirimu sendiri. disebabkan tak ada hal yang memberatkanmu mempunyai hak untuk itu,,,, keinginan bukanlah hak, keinginan itu suatu nafsu yang perlu dipertimbangkan untuk diikuti atau tidak diikuti berdasarkan nilai arif dan adilnya, apa kamu akan begitu mudahnya mengikuti keinginanmu? apakah semua keinginan itu baik?..... coba deh dipikir. jika kamu merasa sakit, dan merasa dikecewakan, aku jauh lebih merasakan sakit dari pada yang kamu alami, aku sangat sakit melihatmu berlaku aniaya terhadap dirimu sendiri, aku sangat sakit dan sangat amat menyesal jika ternyata orang pernah aku ingini bukanlah orang yang berakal yang hanya mengikuti apa yang diinginkan saja.... apa kamu mau mengecewakan aku untuk yang keduakalinya? jika kamu tidak ingin mengecewakanku lagi, tolong setiai dia selagi dia memperlakukanmu dengan baik...." huuuuuuuuuuuft.
dan perlu diperhatikan,,,, jalan untuk mendapatkan rejeki tidak hanya berupa pekerjaan saja bagi seorang wanita, karena bekerja bukanlah sebuah kewajiban untuknya, berbeda dengan laki2 dimana dan bagaimanapun kondisi kehidupannya pekerjaan/usaha atau apalah yang intinya mencari rejeki itu harus. padahal sudah tentu dalam kehidupan manusia wajib adanya yang kaya dan yang miskin, yang dimudahkan dengan usaha dan ada yang disulitkan. bagaimana jika seorang wanita disulitkan untuk mencari rejeki jika ia yang mencarinya sendiri? dan itu sangat mungkin terjadi. dan tentunya sudah sewajarnya ia ada yang mencarikan. dan datangnya yang mencarikan tidak selamanya seperti yang kalian inginkan, karena kehidupan ini luas, sebab dan akibat, situasi dan kondisi juga perlu dilihat terlebih lagi kesanggupan setiap orang berbeda-beda, , , , untuk mendapatkan hasil 1 tidak hanya dengan 2 - 1 = 1,, tapi bisa juga 1000 - 999 = 1 juga.... dan banyak lagi kalkulasi lain yang sudah tentu tak terhingga, begitu jalan hidup manusia tentu sangat luas dan tak terhingga kemungkinannya. dan baik buruk sebuah keputusan yang diambil dalam jalan hidup seseorang ya hanya bisa dilihat dari nilai arif dan adilnya saja. tidak terletak pada nasib enak atau tidak enaknya manusia.... jika kebanyakan orang berfikir hanya dengan berdoa dan berusaha saja akan dimudahkan dalam urusan keuangan bagi seorang wanita, itu sungguh pemikiran yang sempit,,,, karena wanita diadakan tidak hanya untuk itu jika kalaian benar2 tau dan ngerti untuk apa kalian diadakan. . . hadduuuuuuhhhh.... macem mana ini jaman, ilmu pengetahuan yang diadakan hanya menambah ketidak mengertian.... semoga Tuhan merubah ini semua.
percaya sama tuhan aja mbak, rejeki udah diatur kok. pintu rejeki itu banyak bukan cuma dari "manfaatin" duit cowok yg duitnya itu bisa jadi rejeki bini sama anaknya. cowok juga bisa bangkrut kok buat cewe harga diri itu penting, dan gue yakin perasaan cewek yang udah nyakitin cewek lain itu ngga bakalan tenang. trserah cowok mau berkoar2 ngerendahin cewek2, justru memperlihatkan klo derajat tuh cowok cuma sampah. tetep semangat ya mbak, yakin semua masalah ada jalan keluarnya asal tetep percaya dan berikhtiar selalu
hahachi ini egois a, misalnya jika ada pelakor bapaknya anda gimana mau. dan dia memanfaatkan uang bapakmu. jangan sekali kali menyarankan untuk menjadi pelakor. keluarga besar saya sudah terkena pelakor. itu rasana sakit. adiknya nenek saya suaminya di ambil orang, dan suami anaknya juga di ambil orang itu karena kena karma.
di dalam agama islam, laki laki dan perempuan di suruh bekerja misal istri jualan suami ya ngantor... hahachi ini pikirannya masih anak-anak. belum labil. kamu tidak mengalami masalah pelakor, karena kamu belum merasakannya.
Sanggahan Bagi Kaum Feminis Sayangnya, hak wanita di zaman sekarang ini seringkali “dipaksakan” oleh sebagian kalangan. Beberapa di antaranya yang menamakan diri mereka sebagai feminis (yang katanya memperjuangkan hak wanita), mereka berpendapat bahwa wanita harus sejajar dengan laki-laki, wanita tidak boleh dikekang, dan sebagainya. Padahal hal-hal tersebut malah membuat wanita kehilangan kemuliaannya. Wanita berbeda dengan laki-laki dalam hal-hal tertentu, sehingga tidak akan bisa seorang wanita bertindak seperti laki-laki, bebas keluar rumah dan eksis di ranah publik. Sebagai contoh perbedaan laki-laki dan wanita (yang akan berpengaruh dalam pekerjaan yang boleh untuk wanita dan yang tidak) adalah perbedaan fisik. Ini yang pertama. Laki-laki mempunyai fisik yang lebih kuat sehingga mampu menerima tantangan yang keras untuk bekerja di luar rumah, sedangkan wanita dengan kelemah lembutannya diciptakan untuk tetap berada di rumah, mengurusi rumah dan anak-anak mereka. Kedua, perbedaan hormon. Ketiga,perbedaan kondisi fisik dan psikis, di antaranya keadaan wanita yang mudah tersinggung, temperamental, apalagi ketika masa haidh. Keempat, perbedaan susunan otak pria dan wanita. Otak laki-laki jauh lebih unggul daripada otak wanita, sehingga lebih cocok bila laki-laki lebih banyak berada di ranah publik. Namun, Islam agama yang sempurna tidaklah mengungkung para wanita dan sama sekali tidak membolehkannya keluar rumah. Adakalanya wanita dibutuhkan kehadirannya di luar. Atau mungkin mereka membutuhkan sesuatu yang harus didapat dengan cara keluar dari rumahnya. Bagaimana Aturan Islam Bila Wanita Harus Keluar Rumah? Jika wanita mesti keluar rumah untuk bekerja, maka hal-hal berikut yang mesti diperhatikan: Mendapatkan izin dari walinya Wali adalah kerabat seorang wanita yang mencakup sisi nasabiyah (garis keturunan, seperti dalam An Nuur:31), sisi sababiyah (tali pernikahan, yaitu suami), sisi ulul arham (kerabat jauh, yaitu saudara laki-laki seibu dan paman kandung dari pihak ibu serta keturunan laki-laki dari keduanya), dan sisi pemimpin (yaitu hakim dalam pernikahan atau yang mempunyai wewenang seperti hakim). Jika wanita tersebut sudah menikah, maka harus mendapat izin dari suaminya. Berpakaian secara syar’i Syarat pakaian syar’i yaitu menutup seluruh tubuh selain bagian yang dikecualikan (wajah dan telapak tangan, -ed), tebal dan tidak transparan, longgar dan tidak ketat, tidak berwarna mencolok (yang menggoda), dan tidak memakai wewangian. Aman dari fitnah Yang dimaksud aman dari fitnah adalah wanita tersebut sejak menginjakkan kaki keluar rumah sampai kembali lagi ke rumah, mereka terjaga agamanya, kehormatannya, serta kesucian dirinya.Untuk menjaga hal-hal tersebut, Islam memerintahkan wanita yang keluar rumah untuk menghindari khalwat (berduaan dengan laki-laki yang bukan mahram, tanpa ditemani mahramnya), ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan wanita tanpa dipisahkan oleh tabir), menjaga sikap dan tutur kata (tidak melembutkan suara, menundukkan pandangan, serta berjalan dengan sewajarnya, tidak berlenggak-lenggok). Adanya mahram ketika melakukan safar Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang wanita tidak boleh melakukan safar kecuali bersama mahramnya.” [HR. Bukhari dalan Shahihnya (no. 1862), Kitab “Jazaa-ush Shaid”, Bab “Hajjun Nisaa’”; Muslim (no. 1341), Kitab “al-Hajj”, Bab “Safarul Mar-ah ma’a Mahramin ilal hajji wa Ghairihi”, dari Ibnu ‘Abbas] Pekerjaan yang Cocok bagi Muslimah Ketika syarat-syarat tersebut telah terpenuhi, maka wanita pun boleh keluar rumah bahkan untuk bekerja. Namun hendaknya dipahami lagi, jenis-jenis pekerjaan seperti apa yang boleh dilakukan oleh wanita, sesuai dengan aturan Islam. Beberapa pekerjaan yang diperbolehkan bagi wanita, selama syarat-syarat di atas terpenuhi, diantaranya adalah: Dokter, perawat, bidan, dan pekerjaan di bidang pelayanan medis lainnya, misalnya bekam, apoteker, pekerja laboratorium. Dokter wanita menangani pasien wanita, anak-anak, dan juga lelaki dewasa. Untuk menangani lelaki dewasa, maka syaratnya adalah dalam keadaan darurat, misalnya saat peperangan, di mana laki-laki lain sibuk berperang, dan juga ketika dokter spesialis laki-laki tidak ditemui di negeri tersebut.Salah satu dalil yang membolehkannya adalah, dari ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz, dia berkata: “Dahulu, kami ikut bersama Nabi. Kami memberi minum dan mengobati yang terluka, serta memulangkan jasad (kaum muslimin) yang tewas ke Madinah.” [Al-Bukhari dalam Shahihnya (no 2882), Kitab “al-Jihaad was Sair”, Bab “Mudaawatun Nisaa’ al-Jarhaa fil Ghazwi”]Dalil lainnya adalah, dari Anas, dia berkata: “Dahulu, apabila Rasulullah pergi berperang, beliau membawa Ummu Sulaim dan beberapa orang wanita Anshar bersamanya. Mereka menuangkan air dan mengobati yang terluka.” [Muslim, ash-Shahiih (no. 181), Kitab “al-Jihaad was Sair”, Bab “Ghazwun Nisaa’ ma’ar Rijaal”]Imam Nawawi menjelaskan hadits di atas, tentang kebolehan wanita memberikan pengobatan hanya kepada mahram dan suami mereka saja. Adapun untuk orang lain, pengobatan dilakukan dengan tidak menyentuh kulit, kecuali pada bagian yang dibutuhkan saja. Di bidang ketentaraan dan kepolisian, hanya dibatasi pada pekerjaan yang dikerjakan oleh kaum wanita, seperti memenjarakan wanita, petugas penggeledah wanita misalnya di daerah perbatasan dan bandara. Di bidang pengajaran (ta’lim), dibolehkan bagi wanita mengajar wanita dewasa dan remaja putri. Untuk mengajar kaum pria, boleh apabila diperlukan, selama tetap menjaga adab-adab, seperti menggunakan hijab dan menjaga suara. Menenun dan menjahit, tentu ini adalah perkerjaan yang dibolehkan dan sangat sesuai dengan fitrah wanita. Di bidang pertanian, dibolehkan wanita menanam, menyemai benih, membajak tanah, memanen, dsb. Di bidang perniagaan, dibolehkan wanita untuk melakukan jual beli. Dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa salah satu tanda kiamat adalah maraknya perniagaan hingga kaum wanita membantu suaminya berdagang . Hadits ini tidaklah mengharamkan aktivitas wanita dalam aktivitas perniagaan. Menyembelih dan memotong daging. Meskipun ada pendapat yang membolehkan pekerjaan ini bagi wanita, namun hakikatnya tidak sesuai dengan tabiat wanita karena membuat anggota tubuhnya tersingkap saat bekerja, seperti lengan, dan kaki. Tata rias kecantikan. Tentu saja hal ini diperbolehkan dengan syarat tidak melakukan hal-hal yang dilarang, seperti menyambung rambut, mengikir gigi, menato badan, mencabut alis, juga dilarang pula melihat aurat wanita yang diharamkan. Dilarang menggunakan benda-benda yang membahayakan tubuh, serta haram menceritakan kecantikan wanita yang diriasnya kepada laki-laki lain, termasuk suami si perias sendiri. Sebaik-Baik Tempat Wanita Adalah Rumah Dari ulasan di atas, tetaplah sebaik-baik tempat wanita adalah di rumahnya. Allah Ta’ala berfirman, وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyyah yang dahulu” (QS. Al Ahzab: 33). Yang dimaksud dengan ayat ini adalah hendaklah wanita berdiam di rumahnya dan tidak keluar kecuali jika ada kebutuhan. Sehingga jika ada pekerjaan bagi wanita yang bisa dikerjakan di rumah, itu tentu lebih layak dan lebih baik. Dan perlu ditekankan kewajiban mencari nafkah bukanlah jadi tuntutan bagi wanita. Namun prialah yang diharuskan demikian. Inilah yang Allah perintahkan, Allah Ta’ala berfirman, لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آَتَاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آَتَاهَا “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya” (QS. Ath Tholaq: 7). [ed] *** Artikel Muslimah.Or.Id Penulis: Nur Fitri Fatimah Murajaah: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal (Rumaysho.Com) Referensi Utama: Wanita Karir, Profesi Wanita di Ruang Publik yang Boleh dan yang Dilarang dalam Fiqih Islam”, karangan Adnan bin Dhaifullah Alu asy-Syawabikah, penerbit: Pustaka Imam Asy’Syafi’i Alhamdulillah bermanfaat Biasa saja
jadi pelakor suami orang itu ga enak, anaknya bisa jadi gunjingan tetangganya. dan yang jadi isri pertamanya menderita karena sang suami tega tidak mencintai apa adanya tapi mencintai ada apanya. jadi saran saya wanita boleh berjualan asal di rumah.
lo tau nggak hahachi, pelakor sepupu nenekku itu ternata ibunya temen les aku. sakitnya tuh bukan di kepala tapi di hati. karena si pelakor guna-guna suami orang dengan bubur. sehingga istri dan anaknya tidak di nafkahi. gara si pelakor. kecuali kalau istri ke 1 mau di madu. nah kalau hatinya tidak mau di madu. lo malah buat musuh dan bukan buat teman, siapa tau kalau jadi teman kan ada pekerjaan. dari pada jadi musuh orang tapi tidak ada pekerjaan. apa yang baik di matamu belum tentu di mata Tuhan baik. Apa yang buruk di matamu belum Tentu buruk Di Matamu. mungkin Tuhan mengasih ujian kepada Mbak yang bangkrut dengan berdoa siapa tau berdoa dan berusaha nanti tercapai.
belum tentu semua lelaki yang di dunia ini bisa berlaku adil, buktinya ada banyak artis dan pengusaha yang istrinyan 2 tapi dia belum berlaku adil. nih dalil jika seorang suami tidak adil kepada kedua istrinya.