siapa yang pernah punya adek kayak gini?

Discussion in 'Ruang Curhat' started by miss tsundere, 27 June 2018.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. miss tsundere

    miss tsundere Member

    Tahun 2016 adek lulus SMK jurusan Teknik Komputer Jaringan kemudian rencana masuk PTN. Dia minta saran ku untuk apply ke kampus A, B, C dst. Aku saranin masuk ke kampus A karena pertimbangan reputasi yang bagus, dll (karena udah aku riset sebelumnya) dengan jurusan Jaringan Telekomunikasi Digital. Waktu itu juga aku nanya dia sebenernya pengen masuk jurusan apa dan dia jawab "aku pengen ke kampus B jurusan Teknik Informatika, tapi kampus manapun nggak jadi masalah deh."

    Oke, setelah berunding sama keluarga aku putusin dia coba apply ke kampus A dengan jurusan yang aku pilihin karena pertimbangan biaya di kampus A lebih murah daripada kampus B atau C dst. Kenapa aku pilihin jurusan itu? Karena di jurusan itu pelamarnya lebih sedikit, jadi menurutku peluang diterimanya akan lebih besar dan peluang kerjanya juga mungkin bisa lebih banyak (aku tau kemampuan adek ku dibawah rata-rata). Akhirnya dia coba admisi jalur undangan di kampus A, walaupaun pada saat itu dia nggak yakin bisa ngikuti mata kuliahnya. Karena jurusan yg aku pilihin itu ada di bawah Fakultas Teknik Elektro (adek ku nggak ngerti sama sekali dg elektro). Tapi aku yakinin dia karena masih linier dengan jurusannya waktu SMK.

    Hasilnya diluar dugaan dia ketrima di kampus A tanpa ujian masuk (karena jalur undangan).
    Setelah dia terima daftar mata kuliahnya dia mulai ragu lagi, dia ngerasa salah jurusan. Keluarga ngasih dia support biar dia yakin, dijalani ajalah dulu karena uang kuliah udah terlanjur dibayar 2 semester dan itu nggak murah. Lalu dia kuliah normal, tapi dia jadi sering bolos tanpa diketahui ortu. SP 1, SP 2 dikirim ke rumah, orang tua coba sabar karena adek ku alesannya dia takut masuk kuliah karena dia nggak bisa (adek ku punya kepribadian yang gampang down terhadap situasi tertekan). Dan ini berlanjut sampai semester selanjutnya.

    2018 adekku semester 4 di bulan maret. setelah uang semester dibayar, dua bulan setelahnya ada surat panggilan wali mahasiswa. Aku dateng ke kampusnya. Dia udah SP 3 karena terlalu sering bolos kuliah, sekali dia nggak masuk kuliah lagi akan langsung Drop out. Aku kaget, kesel, marah campur aduk. Aku konsultasi ke kampusnya masalah adek ku ini yang nggak bisa ngikutin mata kuliah elektro dengan baik. Kampus nyambut baik dengan ngasih dia support. Tapi aku udah terlanjur marah.

    Aku minta dia buat transfer ke kampus swasta atau terminal kuliah. Adekku merasa ini salahku karena udah milihin jurusan yang dia nggak bisa ngikutin, aku jadi ngerasa bersalah dan harus bertanggung jawab. Akhirnya aku suruh dia transfer ke jurusan yang dia mau di kampus lain, aku cariin semua biaya masuknya. Orang tua udah nggak bisa mikirin lagi karena nggak ada dana lagi (baru bayar semester). Dia nyesel karena 2 tahun sia-sia kuliahnya. Aku denger kaya gitu udah ngerasa kesel banget waktu itu, jadi aku suruh dia urusin transfernya.

    Ternyata dia mutusin ngga jadi transfer karena kampusnya ngasih support dia agar nggak transfer sayang 4 semester lagi dan udah ngeluarin uang yang nggak sedikit juga. Aku lega, tapi diam-diam dia apply ke kampus B. Masuk ke kampus B biaya nya lebih besar. Aku berharap dia nggak lolos ujian masuk kampus B, kalau lolos pun aku nggak bakal sanggup bayar uang kuliah di kampus B. Disisi lain au merasa bersalah, aku pengen bertanggung jawab tapi cara hidupnya bener-bener ngeselin. Disaat semua orang mikirin hidupnya, dia cuma mikirin hidupnya sendiri. Kalau dia tau aku nggak sanggup bayar biaya kampus B setelah dia lolos nanti gimana? Sekesel-keselnya aku nggak tega juga, dia psti bakal nagih janji ku yang mau bayarin dia pindah kampus.

    Sampai hari ini masih nunggu takdir.

    Di dunia ini, adakah seseorang yang kelakuannya sama kayak adek ku?

    terima kasih sudah mau membaca.
     
  2. Ghosty Girl

    Ghosty Girl Active Member

  3. Ghosty Girl

    Ghosty Girl Active Member

    Ya seenggaknya aku udah bisa lepas tanggungan biaya dari orang tua, memang dipilihin awalnya, sekolah ini, sekolah itu, les ini, les itu, dan aku jadi bukan diriku. Aku pilih les pelajaran di tempat les yang mahal, walhasil aku gak ngikut sama sekali tes sbmptn, padahal udh bayar uang pendaftaran hehe. Ya, jadinya bikin pusing sendiri kalo dipaksa paksa gitu
     
  4. Shadow

    Shadow Well-Known Member

    Saya kenal dengan orang seperti adik kamu. Kalau saya merasanya bukan 100% kesalahan adik kamu. Maksud saya dari awal dia udah bilang ga sanggup atau ga suka. Tapi ortu malah tetap memberi support (bahasa halus dari memaksa).

    Dan kalau sampai dapat SP1 dan SP2, bukankah sudah sangat jelas. Kalau diterusin (maksud saya terus dibayar uang kuliahnya) dia akan terus bolos sampai dapat SP3 (dan ternyata benar2 terjadi)



    Yg saya sebut di atas (adikmu ga salah 100% bukan berarti adik kamu ga ada kesalahan). Jadi dia juga harus tanggung jawab, suruh dia kerja part-time. Jadi kalau misalnya dia benar2 mau pindah ke kampus B dan karena kamu udah janji bayarin dia. Kalian bisa bayar setengahan
     
  5. didi rasidi

    didi rasidi Member

    Maaf Gw sama kaya adik lu sis ikut mantau Yh
     
  6. miss tsundere

    miss tsundere Member

    akhirnya kamu ngikut pilihan orang tua apa pilihan mu sendiri sis?
     
  7. miss tsundere

    miss tsundere Member

    sempet kepikiran ide ini juga sih.. btw makasih ya saran nya, seenggak nya bisa aku coba
     

Share This Page