Saya murid SMA. 17 tahun. Meskipun saya juga bukan orang yang benar benar alim, tapi saya seusaha mungkin ngejauhi hal hal yg dilarang dalam agama. Misalnya kayak pacaran, berduaan, dsb. Aku juga hati hati kalau interaksi sama anak cowok. Ceritanya gini, aku terlambat ngumpulin rapor ke walikelas, dan di hari hari libur gini walikelas bilang cuman aku satu satunya yg belum, dan aku disuruh ngumpulin dan dtg kerumahnya karena dia ga kesekolah sampe hari terima rapor. Masalahnya aku ga tau rumahnya dimana. Aku coba deh tanya anak laki laki di kelasku(anyway, yg tau lokasinya cuman anak cowoknya), dan dia coba ngejelasin, share location nya ke aku, dan aku udah coba ke sana, tapi ga ketemu ketemu. Dan akhirnya malamnya, dia nanya, "udah ketemu?" aku bilang belum dan aku berhenti nyari. Akhirnya dia bilang, "besok (hari ini) saya antarkan kamu saja" ..dan aku juga nge setujuin.. Aku mau nanya, siapa tau di sini ada orang yg paham tentang ginian/agama, Apa aku berdosa nantinya karena berboncengan sama dia? Saya tau dia juga laki2 yg paham agama dan cuman niat untuk ngebantu, tapi aku udah googling dan semuanya bilang itu haram, karena gimanapun itu sama aja berduaan, kecuali dengan alasan yg tepat, yaitu kalau ga seperti kita bakal mendapatkan kebinasaan atau kematian atau semacamnya lah, kalau aku ngajak teman cewek, aku ga enak repotin mereka. Aku sebenarnya bukan tipe orang yg dgn gampangnya minta bantuan ke orang, karena aku tau mereka punya kesibukan tersendiri dan aku ga enak nge ganggu, tapi kalau mereka senang hati ngebantu, aku apresiasiin banget. Tapi masalahnya yg tau lokasinya cuman anak cowoknya. Mungkin, kalian yg baca bakal bilang thread ini alay banget, terlalu berlebihan lah, tapi gimana ya, aku juga takut sama masalah ginian. Kalau aku nanya orangtua, percuma juga karena orangtuaku itu bebas, ortuku bahkan mungkin ngebolehin jalan sama ana cowoknya, pacaranlah dsb, tapi aku ga sama kyak orangtuaku. Aku memerhatikan banget etika agama kayak gitu. Menurut kalian, kalau aku mau aja di bonceng tapi tetap aku kasih jarak, dan tujuannya dia cuman niat nganter saja, apa itu boleh? Atau aku tolak aja dan usaha lagi nyari sendiri tapi batas pengumpulannya itu udah lewat tenggak batas?
Melihat halal dan haram itu gak bisa hanya dengan berdasarkan hukum saja, penting juga melihat tujuan dan sebab akibatnya dan juga berlangsungnya hal itu... Karena terkadang sesuatu hal yang halal bisa jadi haram karena disebabkan dan menyebabkan hal kurang tepat... Atau bisa juga sesuatu yang haram bisa jadi boleh hukumnya karena sikon berada pada posisi darurat. Haram itu bisa bersifat "jangan" , "tidak" tergantung pada kasus atau hal apa... Sebabnya jelas, tujuannya jelas, dan tidak ada niatan buruk, maka asalkan kita waspada terhadap hal2 yang mungkin bisa memicu pelampiasan nafsu maka itu bisa bersifat boleh. Tapi kalau dengan sengaja baik dari tujuannya, niatannya, atau memanfaatkan sikon sebagai wadah/sarana pelampiasan nafsu maka itu jelas bersifat haram... Misal dalam hal/kasus boncengan motor seperti yang kamu tanyakan... Kalau seandainya sedari awal maksud dan tujuan memang hanya hendak untuk pelampiasan nafsu saja ya itu bisa dikatakan haram (yang bersifat jangan) karena indikasinya jelas dari awal maksudnya.. Tapi lain halnya jika maksud tujuannya baik itu bisa bersifat boleh asalkan dengan syarat tetep ingat dan waspada terhadap berlangsungnya hal tsb... Soalnya diawal bisa bersifat boleh tapi ditengah jalan bisa jadi haram karena kurang ingat dan waspada yang bisa menyebabkan sikon berubah menjadi sarana/wadah pelampiasan nafsu yang tidak tepat... Sebenarnya nafsu pun sangat baik dan diperlukan asalkan tau takaran, batasan dan penempatan yang tepat. Maka dari itu di syariatkan untuk berpuasa sebenernya dasarnya jelas supaya kita kenal dengan yang namanya nafsu agar ngerti takaran, ngerti batasan, ngerti penempatan yang tepat terhadap nafsu. Dasarnya sederhana, lakukan saja selagi hal itu Allah tidak melarangnya... Dengan catatan tetep ingat dan waspada supaya kita tetap terjaga... Ya kalau googling wajar saja dibilang haram, soalnya paham keagamaan saat ini terjadi stagnan, jadi ya membingungkan bahkan memberatkan. Orang hanya tau kata tanpa mau ngerti penerapan sebab akibatnya secara utuh terhadap manusia.
Itu udah ada jawaban nya... Ditambah benar kata hahachi... Kamu jangan langsung telan bulat2 hasil dari google karena nanti malah seperti kasus ini lagi.
Hati2 aja sekarang banyak penceramah yg asal2an mengharamkan sesuatu dengan berdasar satu dua sumber saja.
Aku gak hebat dalam agama.tapi temanmu berniat baik nolongin km.kalau dalam hatimu tdk ada niat kotor, kenapa harus takut.kan hanya berboncengan.jangan karna bukam muhrim,kamu nyusah nyusahin dirimu nyari rumah gurumu. Jd kalau misalkan km tersesat dan hanya ada laki laki yg nolong km,apa km masih berpikir dua kali? Tuhan gak bikin ribet umatnya kok.tapi umatnya aja yg suka mengharamkan dan berlebihan.jd semua haram buat dia. Dan saranku,jangan nyari d google.km bukan nya dapat yg bener tp malah d doktrin yg enggak enggak.