MAAF INI CERPEN BERKEDOK CURHAT

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Ernst, 8 April 2018.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
?

Menurut kalian aku harus memilih siapa?

  1. LR

    0 vote(s)
    0.0%
  2. AC

    0 vote(s)
    0.0%
  3. Tidak Memilih

    0 vote(s)
    0.0%
Multiple votes are allowed.
  1. Ernst

    Ernst Member

    Aku pernah punya planing untuk nikah di tahun 2019 ini, dan saat ini aku di usia 23th. Itu bukan berarti aku terburu-buru atau berpikiran pendek. Tapi ayahku yang berpesan kepadaku kalau aku sebaiknya sudah menikah sebelum beliau pensiun. Sampai-sampai ayahku mencarikan aku pasangan, yang mungkin baginya pas untukku. Di sisi lain, dalam hati kecilku aku selalu menolak untuk dicarikan pasangan. Itu karena aku gengsi dianggap tak bisa mencari pasangan yang pas sampai hari ini.

    Singkat cerita di bulan September tahun lalu aku dikenalkan pada seorang wanita berinisal LR yang berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah. Di awal perkenalan aku merasa tidak ada kecocokan sama sekali. Tapi aku tetap ingin terus mengenalnya, karena posisi saat itu aku juga masih jomblo. Lama kelamaan aku merasa ada kecocokan di bulan Desember, karena di awal perkenalan mungkin aku belum begitu mengenal dia. Sampai akhirnya timbul pikiran naifku karena aku gengsi untuk mengakui, jika akhirnya ayahku mencarikan aku wanita yang pas seperti yang aku pernah katakan ke beliau.

    Di samping itu, dia terbilang akan mempunyai masa depan yang sangat cerah. Beda dengan aku yang sampai sekarang belum mempunyai arah hidup yang jelas terutama dalam hal pekerjaan. Ngomong-ngomong aku masih kerja sambil kuliah, jadi kuliahku tertunda selama setahun karena aku dimutasi. Sementara dia sudah jelas akan lulus di tahun 2019 dan akan bekerja di perusahaan milik pamannya. Disitu aku mempunyai alasan kedua yaitu 'minder'. Karena keluarganya adalah keluarga yang berada, dan dia pun diam-diam mempunyai perjanjian pada ayahku untuk menjaga aku dan membantu kehidupan adik-adikku nantinya setelah ayahku pensiun.

    Lalu datanglah orang kedua yang bernama AC, di akhir masa perkenalanku dengan LR. Dan bodohnya aku, malah aku meninggalkan LR yang sudah lama kenal dan menyatakan cinta pada AC. Sekali lagi aku melakukan itu karena alasan naifku tadi yaitu minder dan gengsi. Dan setelah dua bulan berjalan aku sudah tidak kuat lagi membohongi perasaanku sendiri karena saat itu aku sudah mulai menyayangi LR disaat aku menyatakan cinta pada AC. Di sisi lain AC sekarang sudah sangat menyayangi aku di dua bulan ini dan tidak mungkin rela begitu saja untuk kutinggalkan.

    Hari ini aku sengaja menemui LR untuk berkata jujur kenapa saat itu aku meninggalkannya tanpa kejelasan hanya demi AC. Aku sudah menjelaskan semua dan hebatnya LR masih setia menunggu aku untuk selanjutnya mengajakku bertunangan di tahun ini. Sementara AC tidak bisa memberi jawaban pasti kapan aku akan bertunangan dengannya. Tentu saja itu menambah penyesalanku kenapa dulu aku harus meninggalkan LR demi AC yang jauh dari planing 2019 ku.

    Bagaimana ya cara meninggalkan AC agar aku bisa melanjutkan kisah dengan LR ?. Mungkin bagi kalian aku terlihat sangat jahat karena bertanya ini. Tapi aku gak bisa terus membohongi hatiku. Dan point terakhir yang terpenting adalah. Jika aku memilih LR, setidaknya aku akan membahagiakan hati ayahku di saat-saat akhir dia pensiun karena ayahku lah yang mengenalkan LR padaku.

    Saat ini aku sangat mengenaskan, sering melamun karena rasa bimbang. Aku butuh support kalian sebagai teman-temanku di dunia maya. Kalian boleh memberi saran, menyalahkan, mencaci atau bahkan membully aku. Aku hanya bingung harus bagaimana. Terima kasih udah mau ngebaca cerpen berkedok curhatku ini.
     
  2. jeniii

    jeniii Active Member

    jelesin aja ke AC yg sebenarnya
     
    Ernst likes this.
  3. Maiia

    Maiia Well-Known Member

    Suatu kebenaran kadang kala sangat sakit untuk dikatakan.
    Lebih baik berterus terang tentang keadaanmu pada AC, mungkin dia gakkan terima, mungkin dia juga akan merasa tersakiti atau marah, tapi di sisi lain dia juga harus terima bahwa dirinya adalah orang ketiga. Meski awalnya berbalut kebohongan untuk bisa memacarinya tapi sekarang dia harus bisa menerima kenyataan pahit bahwa km lebih memilih yg pertama.
    Lagipula hubungan kalian masih tergolong muda alias belum lama, jadi mungkin belum begitu jauh rasanya cinta di hatinya, hal wajar jika ada kegagalan dalam suatu hubungan bukan?

    Jangan terlalu lama mengulur waktu untuk berterus terang, semakin lama km menahan kebenaran maka semakin sakit nanti endingnya.
    Jika doski harus memaki, marah, mengutuki atau bilang gak ikhlas karna km putuskan, itu sudah jadi konsekuensi km.
    Berani bermain air, maka jangan takut basah
    Berani bermain api, maka jangan takut terbakar

    Semoga masalahmu cepat selesai ya
     
    Shadow and Ernst like this.
  4. Ernst

    Ernst Member

    Iya emang cuma itu yang ada dipikiranku saat ini. Aku lagi menunggu waktu yang tepat untuk ngomong semuanya. Tiap hari aku ngerenung tentang efek kedepannya nanti.
    Menurut kamu apa sih efek kedepan yang mungkin berat buat aku?
    Soalnya sekarang ini pikiranku lagi ngeblank karena terjebak di dua hati kyk gini.
     
  5. Ernst

    Ernst Member

    Aku lihat kamu paham yang aku rasain sekarang. Btw menurut kamu, karma itu gimana menurut pendapatmu sendiri?
    Apakah karma masih tetap berlaku untuk orang yang sudah berusaha memperbaiki kesalahan masalalu, meminta maaf pada Tuhan dan bertaubat?
     
  6. Maiia

    Maiia Well-Known Member

    Bicara mengenai karma, aku gak berani berasumsi apa2 :)

    Tiap laku ada konsekuensinya, baik buruknya hanya Tuhan yang tau.
    Jika niat km tulus meminta maaf, mengakui kesalahanmu dan bersedia menerima apapun itu akibatnya, yeah barangkali semua bisa berjalan dengan baik.
    Dan semoga memang, pilihanmu adalah yang paling tepat untukmu, ikuti nuranimu.

    Tapi ingat, jangan terus menerus larut dalam rasa bersalah ataupun merasa bahwa km orang yg gak pantas untuk dimaafkan. Sebab bisa jadi apa yang akan terjadi di masa depan adalah buah dari apa yang km pikirkan tentang dirimu saat ini. Jika km yakin bahwa semua ini hanyalah jalan cerita hidup yang mesti km lakoni, niscaya di masa depan km tidak akan terkendala apapun.
    Optimis :)
     
    Ernst likes this.
  7. jeniii

    jeniii Active Member

    lebih cepat lebih baik...
    efeknya jelas ada baik dan buruknya. buruknya bisa jd hubungan lo dan dia nggak bakal baik dan bisa jd dia bakal nyimpan dendam, klopum dia maafin lo saat kalian ketemu nantinya pasti bakalan canggung. pokoknya lo ga bakal temenan akrab lg sama dia

    baiknya, lo dan dia ga bakal hidup dlm kebohongan, semakin lama lo berbohon semakin sakit lo dan dia
    klo gue diposisi AC mending gue marah karena dijadiin org ketiga tanpa gue tau dibanding gue dicinta, disayang, dikangenin tp trnyata fake.
    berhentilah menjadi org munafik bro, ga baik ke depannya
     
    Ernst likes this.
  8. Ernst

    Ernst Member

    Oke, makasih ya supportnya. Cukup membuat lega pikiranku yang lagi kemelut ini. Btw kamu belum follback aku, follback ya hhe
     
  9. Ernst

    Ernst Member

    Iya deh, aku juga udah gak kuat munafik kyk gini terus. Rasanya pikiran tuh capek tiap hari. Aku bakalan ngerenung lagi. Akhir bulan ini aku bakalan memilih keputusanku. Belum berani menjatuhkan keputusan sekarang soalnya pikiranku belum bener2 bening.

    Makasih ya sarannya, sangat membantu
     

Share This Page