Halo ,aku baru disini, aku mau curhat karena udah banyak banget yg dipendam di hati, ini berhubungan sama mama, aku adalah anak broken home, papa ku pergi sewaktu aku masi dalam kandungan dan mamaku menikah lagi dengan orang lain. Sewaktu kecil hidupku nyaman tetapi sekarang terasa menyakitkan, aku selalu diberi harapan yang hampa oleh ibuku, seperti sewaktu smp dia mengatakan aku bisa membawa mobil sewaktu sma jika mendapatkan sma favorite dan setelah aku mendapatkan sma favorite ,mobil itu sama sekali tidak ada, tetapi digantikan dengan harapan lain yaitu motor, baru belajar motor beberapa hari ternyata mamaku bilang "kamu bawa motor pas udah umur 17 aja" aku tetap nurut , tetapi sewaktu aku berumur 17 tahun motor itu sama sekali tidak ada. Bagiku tidak mengapa karena mungkin mamaku tidak punya uang, lalu diapun menjanjikan les kepadaku, dan akupun mempercayai mama sekali lagi. Tetapi sewaktu aku meminta les apa yang dia bilang? "dasar anak tidak tahu diuntung, dulu aku sekolah tidak les tetap saja dapat juara umum, itu saja kau tidak bisa " padahal aku hanya menagih harapan itu. Aku tidak memaksa, tapi malah diberi jawaban itu, dan sekali lagi dia memberiku harapan, karena aku mau kelas 12 tentu les sangat penting, dan dia mengatakan akan memberikan aku les, sewaktu itu ada bimbel les datang ke sekolahku. Lalu memberikan penawaran, jika membayar bulan skrg bisa diangsur sampai bulan juli, bulan sekarang cicilan pertama 600 ribu. Lalu aku ingin mendaftar ke tempat bimbel tersebut. Biarlah aku membayar cicilan 600 ribu itu. Karena aku tau mamaku tidak akan memberikan sepersen pun untukku. Lalu aku hanya meminta izin untuk masuk les sana. Lalu apa jawaban yang aku dapat? Baru saja aku mengatakan aku mau masuk les itu dengan jalan cicilan lalu dia bilang "kan sudah ku bilang masuk les kelas 12 ! " "tapi ma, masuk les kelas 12 mahal, 7 juta, kalo masuk sekarang bisa diangsur setiap bulan " "kenapa harus disana! Kan sudah aku bilang masuk les nya kelas 12 ! Jangan memaksakan kehendak! " trus aku jawab "nanti ternyata pas kelas 12 mama malah tidak jadi mendaftarkan aku les, sekarang ada les yang murah, tetapi mama tidak menyetujui " lalu dia bilang begini "kaalau begitu bayar sama sama kau sendiri! Anak taik! Anak pembangkang ! Anak durhaka kau! Selalu memaksakan kehendak " seketika aku langsung nangis. Kenapa seorang mama tega ngomong begitu ke anaknya, padahal aku hanya mengkonfirmasi tentang les bukan memaksakan kehendak, aku bisa mengumpulkan uang hanya 400 ribu dalam sebulan dan itu pun tidqk cukup untuk cicilan bulan depannya. Kalau bisa aku ingin kerja sampingan, tapi mamaku over protective terhadapku. Dia tidak pernah mengerti terhadap perasaanku,
Mama kamu ngomong begitu (boleh bawa mobil kalau masuk SMA favorit) cuma biar kamu termotivasi aja. Dan kalau masalah umur 17 baru boleh bawa motor saya setuju sama mama kamu karena SIM boleh dibuat kalau sudah cukup umur. Apa rumah dan sekolah kamu sangat jauh sampai harus pakai mobil/motor? Sesudah umur 17 tahun motornya ga ada. Maksudnya motornya dijual? Mungkin mama kamu lagi butuh uang, buat les kamu aja ga ada uang. Kalau kamu kerja sampingan, apa kamu yakin bisa bagi waktu? Antara sekolah, kerja, dan les? Jangan2 nanti malah berakhir kamu kelelahan dan sakit, lalu sekolah terbengkalai. Mungkin sebenarnya mama kamu bermaksud baik tapi cara ngomongnya salah. Mama kamu malah bikin kamu down... Tapi memang hubungan ortu (ibu) dan anak itu rumit. Anak ga bisa ngerti ortu dan juga sebaliknya... Saya ga ada saran buat bantu kamu maaf... Apa ada orang lain yg bisa bantu?
Cara yang paling ampuh adalah kamu jangan terlalu berharap terhadap janji mama kamu, kurangi permintaan apa pun terhadap mama kamu sebagai gantinya kamu harus berusaha keras sendiri dalam memenuhi kebutuhan kamu sendiri bisa dgn cara kamu kerja part time.
Jln cerita mu hampir sama dengan ku dari lahir sampai pada saat masa2 sekolah dan kuliah dulu. Alhamdulilah ak bisa lewatin dan bisa dapet pelajaran hidup yang sangat berharga yang bisa membentuk karakter dan kepribadian ku jadi lebih terkontrol ke arah yang lebih positif. Semangat, terus berjuang karena apapun yang terjadi pasti itu baik buat km suatu saat nanti.