Merasa tak diinginkan

Discussion in 'Ruang Curhat' started by gaiaforce178, 11 March 2018.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. gaiaforce178

    gaiaforce178 New Member

    Aku ini orangnya bingung in ..
    Aku ingin diajak, tapi juga nggak ingin diajak ..
    Kalau nggak diajak aku selalu merasa ngga diinginkan, aku selalu merasa aku orang yang sangat tidak menyenangkan sampai mereka (keluarga, teman) menghindariku..

    Contohnya barusan ..

    hari ini aku emang berencana nggak ngapa2in ..
    tiba2 aku dapat telpon dari sodara.
    Katanya ada reuni keluarga .. aku bingug karena aku baru tau kabar ini..
    ya udahlah akirnya aku bilang nggak ikut karena aku emang malas .. tapi ternyata, pas aku liat di instagram story sodara aku, ternyata mereka itu udah selesai makan 30 menit sebelum mereka telpon dan memberitahuku kalau ada reuni keluarga ..
    pertanyaannya, kenapa sih ngajak kalau emang nggak niat ngajak? bikin sakit ati tau nggak ..

    terus ada lagi sodara aku yang lain, dia awalnya mendekatiku karena aku distance dan kurang bersahabat sama keluarga (soalnya aku gugup) .. aku senang dia ajak aku chat, tapi entah kenapa suatu hari, dia udah bener2 nggak anggap aku .. aku chat dia duluan balasnya kayak orang nggak niat .. kayak pingin cepet2 mengakhiri pembicaraan ..

    aku tau sebenernya aku yg bermasalah, aku yg nggak ramah .. pingin diajak tapi kalau udah diajak males pergi juga .. aku bingung sama diri aku sendiri ..
     
  2. KodokTerbang

    KodokTerbang Active Member

    memangnya nggak nyamannya kenapa ya?

    Maksud gw elo bilang pingin diajak tapi males juga. Kalo males ya pasti ada dong yang bikin nggak nyaman. Coba deh bagian ini dipikirin baik2.

    Kalo soal yg instagram story dan sodara chat sih gw juga kurang ngerti ya. Paling asumsi gw yg instastory, mungkin habis makan mau jalan2 lagi trus ngajak elo sih. (tapi asumsi doang ya).
     
  3. gaiaforce178

    gaiaforce178 New Member

    aku sukanya pergi kalau cuma ber 2 ber 2 gitu .. kalau langsung rame2 aku kurang suka .. aku suka merasa di judge aja sama mereka ..

    mereka ngajaknya makan sih .. soalnya bilangnya ketemu di suatu restoran ..
     
  4. _mawar412

    _mawar412 New Member

    loh sama. ngalamin juga.

    ini kaya ngebaca cerita soal gue sendiri masa
     
  5. access

    access New Member

    dunia ini relatif.

    contohnya: A dan B sama-sama suka suatu hal. namun sukanya A berpahala sedangkan sukanya B berdosa, meskipun hal yang disukai kedua orang tersebut sama persis.

    contoh lain lagi, Ada suatu antrian untuk mengikuti konsultasi gratis yang dibatasi hanya 10 orang per hari dan setiap sesi waktunya 1 jam. A berfikiran, "aku memang punya masalah tapi kan masih ada alternatif lain seperti curhat ke temen,dll. jadi, aku tidak mau mengambil tempat konsultasi orang lain yang punya masalah besar". B berfikiran, "sepertinya bukan aku saja yang mau konsultasi dan itupun dibatasi. tapi gpp deh konsultasi setiap hari, soalnya aku setiap hari dapat masalah."

    siapakah yang salah dalam cerita diatas? sebenarnya A itu malas untuk mengantri tapi mengambil logika lain demi menutupi kemalasannya tersebut dan melakukan pembenaran. Begitupun dengan B melakukan logika pembenaran demi menutupi ke-egoisannya.

    bagi yang muslim, ini mirip kisahnya Nabi Musa dan Nabi Khidir. Nabi Musa marah ketika Nabi Khidir membunuh anak kecil yang tidak berdosa, sedangkan teman saya bukannya marah malah bersyukur. kira" yang salah Nabi musa atau teman saya? keduanya tidak salah tergantung niatnya. wajar marah jika orang tanpa salah dibunuh dan wajar pula bersyukur karena ternyata anaknya ini akan menyesatkan orang tuanya ketika dewasa nanti.

    ada seseorang yang judgemental karena ia tidak bisa menjadi sosok yang diinginkannya, entah itu karena takut, malas, egois,dll. kumpul bareng teman yang baik tdk mau, alasannya mahal ongkos bensin, mau hemat,dll padahal ada perasaan yang ia hindari sekalipun menghadapinya dapat membuat ia sukses tapi perasaan kebenaran itu tetap ia sembunyikan dan memilih untuk mengada-adakan sesuatu tanpa tahu kebenarannya, terbuai oleh angan-angan palsu yang melalaikan, menipu, dan melenakan. terlelap semakin dalam, tanpa sadar bahwa tidak ada yang bisa menolongnya selain dirinya sendiri.

    Terkadang sesorang ditahan oleh pikirannya yang mengharuskan dia berbuat sesuatu dan karena terlalu memikirkannya, dia tidak tahu ingin menjadi seseorang yang seperti apa. Yang dibutuhkannya ialah kesabaran, keberanian, keyakinan, kemauan, usaha, dan keikhlasan dalam menerima wawasan baru dengan menghayati penuh peran yang dijalankannya sehingga pikirannya lebih terbuka dan bebas.

    "pengalaman yang bagus harus menjadi pelajaran yang bagus"​
     
    Chioyin likes this.
  6. gaiaforce178

    gaiaforce178 New Member

    renungan yg bagus ..
     
  7. gaiaforce178

    gaiaforce178 New Member


    oh ya? wih @@ mungkin kita pny mslh yang sama
     

Share This Page