Aku bingung sekarang. Masalahku masih belum terselesaikan. Bahkan stlah aku berdiam diri & tidak mau ambil pusing pun ibuku malah bertingkah. Dia menceritakan ke orang2 ke tetanggaku. Ke saudara2 ku tentang kejelekanku. Dia mencari pembelaan kesana kemari. Sungguh aku muak skrg ini. Aku ingin bertahan untuknya. Tapi sikapnya malah semakin membuat hatiku hancur. Aku dipermalukan sekarang. Entahlah apa lagi yang harus aku lakukan. Untuk keluar rumah bertemu tetanggaku pun aku sudah malu sekali rasanya. Menurut kalian aku harus gimana??? Adakah yng bisa bantu aku berfikir jernih?
aku ngerti banget perasaan kayak gini, disaat satu satu nya alasan aku harus tetap hidup adalah karena "ibu" tapi kadang ada saja sikap ibu yang melukai hati ini disitu saya merasa hancur dan gak tau apalagi alasan untuk hidup
Apa maksud sebenarnya sang ibu berlaku demikian? Apa beliau kecewa padamu? Atau ada sikapmu yg membuatnya merasa jengkel? Atau bisa jadi beliau berbuat begitu agar km terpicu dan mampu membuktikan bahwa km tidaklah seburuk apa yg beliau sangkakan. Kadang suatu motivasi tidak hanya datang lewat pujian, malah lewat tekanan dan hinaan motivasi untuk berjuang jd semakin kuat. Keep fight
Terkadang orang tua perempuan memang tidak bisa nge rem mulut atau omonganya, akupun pernah merasakan begitu, tapi ya memang aku akui aku bersalah jga, jalan satu2nya ya berusaha ikhlas dan memperbaiki diri, kalau perlu jelas kan ke ibu secara heart to heart, bahwa sikap seperti itu tidaklah baik. "GOOD LUCK"
Ibu kamu mgkn lagi kepahitan sama kamu. Mgkn ada kesalahpahaman di sini. Kamu merasa benar, ibumu jg merasa benar, akhirnya tidak pernah bisa damai. Kadang lebih baik diam daripada saling keras2an. Semuanya memaksakan diri sbg yg paling benar akhirnya hub.malah jd pecah. Kamu sama ibumu perlu berpikiran jernih. Lebih menenangkan diri. Bukan fokus saling membenarkan diri, tapi lebih fokus u.mencari akar permasalahan ada di mana. Gimana pun jg, seberapa jengkel dan marahnya kamu sama dia, dia tetap ibu kamu, dan dia jg ga boleh lupa kamu anaknya. Kalau sudah lebih tenang, mending duduk bersama, sambil minum kopi atau apa yg bisa bantu relax. Kalau perlu mediator (mgkn kerabat kamu yg lain yg bisa bertindak sebagai wasit atau pendamai, dan tau permasalahannya apa, jd bukan asal sok tahu), bisa minta tolong.