Saya adalah fresh graduate dari salah satu universitas di Jakarta. Saat ini saya sedang mencari pekerjaan. Memang sulit sekali rasa waktu saya terjun kedunia yang sebenarnya setelah lulus kuliah. Saya sempat melamar ke berbagai perusahaan, namun gagal. Sampai akhirnya saya diterima disalah satu perusahaan. Awalnya saya kira, saya akan ditempatkan di bagian ketenaga kerjaan. Namun setelah saya melakukan beberapa kali interview, saya baru tahu jika saya akan ditempatkan di bagian HSE (Healthy Safety and Environment). Awalnya sempat tertarik, tetapi ketika saya kulik lebih lanjut saya merasa tidak sanggup. Jujur ini diluar jurusan kuliah saya. Sangat jauh. Saya kuliah dijurusan Bahasa Inggris. Sempat mencoba memantapkan diri, tapi hingga saat ini hati saya tidak mantap. Yang dipikirkan saat ini adalah orangtua saya, jujur saya ingin sekali membahagiakan mereka tapi saya takut tidak bisa bertanggung jawab dengan pekerjaan yang kerjakan nanti. Saya sempat bercerita dengan teman2 saya yang lain. Mereka mendukung untuk mengambil pekerjaan itu, namun entah kenapa hati saya tetap tidak tertarik sama sekali. Kembali lagi, ketika tidak tertarik saya ingat kedua orangtua saya. Haruskah saya mengorbankan perasaan saya? Lalu, sampai suatu saat saya bertanya kepada teman saya yang memang kuliah di jurusan K3. Dia menyarankan saya untuk tidak melanjutkannya, karena khawatir saya akan keteteran di jalan. Jadi perusahaan yang merekrut saya ini sedang membutuhkan orang sekali. Saya sempat bingung kenapa mereka menerima saya sedangkan saya bukan termasuk dalam kualifikasi kandidat yang mereka cari. Setelah saya berunding dengan teman saya, saya ceritakan kepada ibu saya. Ibu saya bilang jika berat tidak usah dilanjutkan. Hingga tadi pagi, ibu saya berubah pikiran meminta saya untuk mengambil pekerjaan itu. Saya tidak ingin main2 soal bekerja, ketika saya mampu saya kerjakan tapi ketika tidak mampu saya akan berusaha dulu mencari seperti apa tapi jika saya tidak sanggup saya katakan tidak sanggup. Yang tadinya saya merasa lega karena didukung oleh ibu saya, sekarang saya menjadi galau kembali. Apa yang mesti saya lakukan? Disisi lain hati saya bilang, tidak usah di ambil. Mohon dibantu untuk saran2nya. Terima kasih.
Sama kaya aku, kamren2 diterima kerja diposisi lumayan, tapi hati ga mantep, jadi ga aku ambil deh. Kalo kamu muslim, coba shalat istikhoroh
Kita dapat belajar untuk mengambil sikap yang efektif kalau lonceng kecemasan terhadap objek-objek dan keadaan-keadaan dari dunia luar dibunyikan. Kita lari dari bahaya atau kita berbuat sesuatu untuk meniadakannya. Kita juga mendapat kecakapan untuk mengetahui adanya keadaan itu sebelum menjadi traumatik. Kecakapan ini terdiri dari kemampuan mengenai setiap perasaan takut sekecil apapun sebagai tanda untuk sesuatu yang akan menjadi lebih kusut kalau tidak ditahan. Seseorang selalu mengatur perbuatannya berdasar kepada perasaan takut yang diterimanya. Kalau kita sedang mengendarai mobil misalnya, kita mengalami suatu rentetan ketakutan yang ringan yang memperingatkan supaya berjaga-jaga terhadap situasi kusut, terlebih lagi jika kita baru belajar mengendarai mobil. Korelasinya dalam persoalan ini adalah bahwa sinyal-sinyal ketakutan terhadap suatu tuntutan diluar keahlian menunjukkan kecakapan persepsi dan apersepsi kamu mengenali objek/situasi dari dunia luar yang berpotensi menimbulkan kekusutan. Pertahankan hal tersebut karena tidak semua orang memiliki persepsi dan apersepsi yang baik, sehingga mereka mengalami kekusutan akumulatif yang pada membawa traumatik. Sedangkan persoalan kedua orang tua terhubung dengan kecemasan moral, cara mengatasinya adalah menyadari bahwa tindakan penolakan terhadap pekerjaan yang bukan bidangmu semata-mata adalah manifestasi keberhasilan pendidikan mereka. Kebahagiaan orang tua itu tidak sebatas pemenuhan material dari anak-anaknya, namun melihat anaknya tumbuh kembang menjadi orang yang bertanggung jawab dan konsekuen adalah suatu kebanggaan tersendiri serta hal terpuji bagi mereka. Demikian, semoga sukses.
@Vidi mungkin bisa dicoba dulu, sambil cari2 kerjaan lain. Daripada cuma nganggur, dan siapa tau kamu bisa berubah pikiran (tentang kerjaan bagian HSE). Tapi terserah aja kalau mau ditolak. Semoga apapun keputusan yg kamu ambil adalah yg terbaik