saya cowok, sudah punya pacar kita sudah sepakat tahun ini rencana pernikahan tetapi....apa bener ya realita hidup itu.... kalau cewek berpendapatan lebih dari cowoknya si cewek itu semena-mena dari segi pendidikan juga, saya kalah tinggi dari umur saya lebih muda tapi, meski saya tidak memiliki banyak uang saya berusaha ada buat pacar saya hampir setiap hari mengantarkan kemana-mana, kadang saya sakit pun, dia gak tau makan pun kadang saya bayar setidaknya saya membawa kendaraan dan kendaraan butuh bbm -- dia sakit, saya pun lgsg antar k rs smpe malam, saya belikan makanan -- waktu saya mau kerumahnya yang jauh saya pun rela membelikan barang2 titipannya, saya ke mall sendiri, keliling2 cari barang titipannya keesokan harinya saya rela pergi jauh2 bersepeda dengan barang banyak dan berat k rumahnya.. sesampainya, yg diincar adalah barang2 bawaan saya kecapekan dibiarkan duduk dikursi memang dia baik, dia juga sering berikan saya apa-apa tanpa melihat harga kami sering bertengkar karena ketidakcocokan ...saya sering mengalah.. sering banget .. suatu hari, ketika dia marah........saya susah banget dimaafkan seperti laki-laki sudah tidak ada harganya semakin dia marah, saya sebagai cowok sampai menitiskan air mata melihat amarahnya yg tidak bisa di kontrol (maaf, apa saya yg alay?) kadang perkara chat saya keliru, dan salah paham yang tidak begitu penting dibesar-besarkan dan waktu saya balas omongannya apa yang saya katakan, menjadi serba salah (sinetron banget gak sih?) dan itu hujan, saya dibiarkan diluar disini saya merasa, apakah ini patut dilanjutkan/diseriuskan? apa memang cewek emosionalnya naikturun? (semoga tidak ya, maaf buat temen2 cewek yg membaca) apa memang saya begitu rendah dikarenakan ijazah yg berbeda? apa memang karena yg saya berikan tidak ada artinya? maaf begitu drama, tapi ini kenyataan ..
Saya pikir cowok juga begitu. Hanya saja budaya kita mewajarkan dominasi cowok, jadi kalau cewek dominan keliatan lebih mencolok. Kk terbiasa bersikap submisif di hadapan dia, jadi dia "berevolusi" dari dominan ke kontrol, dan akhirnya jadi agresif. Saya kira tidak perlu kk lanjutkan kalau kk memang merasa tidak dihargai. Tinggal hitung-hitungan saja, apakah bersama dia kk menjadi orang yang lebih bahagia atau tidak? Emosi naik turun itu tergantung pribadinya, bukan tergantung barang di selangkangannya. Saya dan suami saya juga situasinya mirip dengan kk, tapi bedanya kami adalah partner -- bukan atasan dan bawahan. Jadi saran saya, cobalah ajak pacar kk untuk menjadi partner kk. Tunjukkan pada dia kalau kk juga patut dia hargai, bisa dengan dibicarakan atau bersikap tegas kalau dia ngeyel. Kalau dia tidak bersedia berubah, tinggalkan sajalah. Jangan terjebak dengan 'kebaikan' dia karena itu hanya borgol untuk mengontrol kk. Jangan lupa kk sedang mencari calon istri, bukan calon bos. Semoga beruntung....
saya juga emosian bgt sih, mungkin cewemu itu persis kayak saya. klo udah emosi udah deh, tp seenggaknya dia mau nerima kamu yg mungkin secara status sosial dll di bawah dia, you know cewe jaman now perhitungan jg klo ga dapet cowo lajang yg kaya eh malah rebut suaminya org. klo ngasi perhatian ya tulus" aja ngga perlu ngarep balesan dari dia, dan mungkin dia kurang sensitif sama hal" kayak gitu, i mean... mungkin cara dia ngasi perhatian itu ya dgn cara dia sendiri kamu pernah ga ngebicarain hal ini ke dia? mungkin dia ga bakal langsung berubah krn kan karakter org ga bisa langsung berubah tp seenggaknya dia jd nyadar gitu dan coba renungkan, apa alasan km dlu mau sama dia. saya kira semua org punya kekurangan dan kelebihan masing" cuma balik lagi dari kita apa kita mau terima itu atau nggak, ga ada cewe yang sempurnah bro