Atasan yang Membingungkan dan Bikin Stress

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Leen, 22 August 2017.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Leen

    Leen Active Member

    Hallo,

    Saya butuh saran dari teman-teman...

    Baru-baru ini di tempat kerja saya, atasan saya meminta saya melakukan suatu tugas, dan sebenarnya saya sempat menyanggupi pekerjaan tersebut. Namun dengan alasan karena dahulu saya pernah mengecewakan dia untuk tugas serupa dan dia agak trauma (masih jengkel) dengan hal tersebut, dia membatalkan saya untuk melakukan tugas itu lagi. Dan saya sudah ok, menurut saja.

    Tiba-tiba entah ada perkara apa, beliau marah-marah pada saya, karena direktur perusahaan kami memarahi beliau habis-habisan, dan atasan saya menyebut itu gara-gara saya. Saya kurang jelas sebenarnya, hingga rekan kerja saya yang dicurhati beliau menyebut bahwa karena saya tidak melakukan tugas tersebut, beliau dimarahi habis-habisan oleh direktur perusahaan kami, karena perintah untuk saya melakukan tugas tersebut datang dari direktur perusahaan.

    Terus terang saya bingung, karena toh saya sempat bilang bahwa saya mau melakukan tugas tersebut, dan jelas-jelas atasan saya yang membatalkan. Mengapa jadi saya yang salah??

    Rekan kerja saya juga mengungkapkan bahwa atasan saya akan dicap pembohong jika saya tetap berangkat untuk melakukan tugas tersebut. Saya kembali bertanya-tanya... mengapa harus dicap berbohong?? Kemudian saya menganalisa... mungkin beliau mengatakan pada direktur perusahaan kami bahwa saya TIDAK BISA atau TIDAK MAU melakukan tugas tersebut. Jika saya tetap melakukan tugas itu padahal atasan saya sudah jelas-jelas bilang saya tidak bisa / tidak mau, pasti atasan saya akan dicap pembohong. Hal ini masuk akal. Tapi ini baru analisa saya. Atasan saya belum mau berterus terang dan belum mau bicara dengan saya panjang lebar.

    Yang saya tahu, sejak saat itu, setiap kali bertemu atasan saya, beliau akan mengungkit-ungkit hal tersebut dan menyalahkan saya atas apa yang terjadi dengan dia. Selain itu saya juga diminta mengatakan pada orang-orang bahwa saya tidak melakukan tugas yang diberikan itu karena memang saya TIDAK BISA dan TIDAK MAU (padahal faktanya kan bukan begitu...). Kemudian buntutnya, sampai sekarang beliau masih marah besar pada saya, yang menurut saya kurang beralasan.

    Pertanyaan saya, jika anda jadi saya,
    1. apakah anda akan mengatakan pada orang-orang bahwa anda TIDAK BISA dan TIDAK MAU padahal sebenarnya anda bisa dan mau?
    2. apa yang harus anda lakukan dengan atasan anda?

    Saya benar-benar bingung dan stress memikirkan apa yang harus saya lakukan...

    Terima kasih.
     
  2. jagung beledug

    jagung beledug Active Member

    mengalahlah untuk menang
    kadang bawahan memang cuma dijadikan tumbal atas kesalahan si bos, tapi percayalah tuhan maha melihat
     
  3. Leen

    Leen Active Member

    Sejauh ini memang saya mengalah. Ya udah turuti saja apa mau dia... walau rasanya ya jengkel. Tapi kemarahan beliau juga menyebabkan sejumlah pekerjaan saya yg butuh persetujuan beliau tersendat, entah disengaja atau tidak. Sekarang banyak pertanyaan tentang pekerjaan yg beliau tidak berikan jawabannya, dan hal2 yg masih di-pending.

    Kalau memang tidak mengganggu pekerjaan saya, ya silahkan saja mau marah sampai seperti apa dan berapa lama... tapi kalau terpending seperti ini yg susah dan yg salah jg bakalnya saya.

    Diajak bicara pun tidak mau...

    Gimana kalau anda jadi saya?
     
  4. jagung beledug

    jagung beledug Active Member

    kalo akikah jadi kanua, tentu akikah keluar dan cari pekerjaan baru, tapi kembali lagi ke kanuanya
    sebenarnya kalo bosmu ikutin egonya, dia juga rugi sebenarnya tapi tentu dia gengsi klo baik"in kanua
    jadi trserah kanua mau brtahan atau tidak
     
  5. jagung beledug

    jagung beledug Active Member

    btw, sepertinya bosmu sengaja bersikap kayak gitu biar kanua nggak betah trus resign, biar bosmu nggak perlu repot-repot ngasi pesangon wkwk
     
  6. Leen

    Leen Active Member

    Bisa jadi ya... hahaha... pengennya sih resign, tapi mikirin rumah tangga, soalnya gajinya jg lmyn sih. Tp denger2 dr rekan kerja saya sih direktur perusahaan suka sama saya.. klo saya resign, nanti atasan saya bisa kena marah, disalahin gitu... denger2 sih gitu...

    Rumit ya... hahaha... orang simple kyk saya mikir masalah rumit gini jd stress berat rasanya...

    Btw thank u buat saran2nya ya... :)
     
  7. Nurul_hid

    Nurul_hid Member

    SIST LEEN JANGAN MAU JADI ORANG YG MANUT-MANUT AJA! HIDUPMU ITU MILIKMU jngan mau terlalu ditekan orang lain... apalagi jika kita benar maka beranilah berkata apapun resikonya. jika kamu selalu seperti itu maka orang lain tidak akan ernah menghargai dirimu. Tunjukkan bahwa kamu tidak seperti yang mereka fikirkan!
     
    Leen likes this.
  8. rikisibarani

    rikisibarani Well-Known Member

    Dari ceritanya, kemungkinan atasan jd kurang percaya krn sempat kecewa. Jika saya di posisi sist, saya akan meminta maaf kepada atasan, yang kedua saya akan mengatakan pada orang" bahwa saya akan terus belajar dan kemudian membuktikan bahwa SAYA MAU dan SAYA BISA.
     
    Leen likes this.
  9. Leen

    Leen Active Member

    Betul juga sih Nurul... tapi kalau saya bersikukuh bahwa saya benar, nanti malah memicu pertengkaran besar... saya soalnya pny kecenderungan sifat menjauh dari konflik... menghindari perdebatan sebisa mgkn. Tapi nekatin saja ya?
     
  10. Leen

    Leen Active Member

    Saya sudah mengungkapkan pada atasan saya maaf berkali2, dan saya juga sudah mengatakan berkali2 jg ke beliau bahwa saya akan berubah, saya tidak akan mengulangi kesalahan tersebut lagi. Tapi dia malah merespon saya dengan kata "bullshit"... Beliau mmg terkenal pemarah dan emosional... tapi tidak tau mengapa, beliau susah memaafkan saya atau gmn...
     
  11. Nurul_hid

    Nurul_hid Member

    SIST LEEN JANGAN MAU JADI ORANG YG MANUT-MANUT AJA! HIDUPMU ITU MILIKMU jngan mau terlalu ditekan orang lain... apalagi jika kita benar maka beranilah berkata apapun resikonya. jika kamu selalu seperti itu maka orang lain tidak akan ernah menghargai dirimu. Tunjukkan bahwa kamu tidak seperti yang mereka
    Saya ngerti bgaimana kmu pengen ngejauhin msalah, MENGALAH ITU BAGUS, bgus banget malahan... tpi gini... ada saatnya kamu keluar dari "rasa mengalah"-mu dan berani tegas untuk mengatakan apa yang benar dan ingin kamu luruskan... MENGALAH UNTUK SUATU MASALAH ITU SANGAT BIJAK SIST, TAPI MENGALAH UNTUK MASALAH YANG SAMA ITU "BODOH"
     
    Leen likes this.
  12. hahachi

    hahachi Active Member

    apa yang kamu kerjakan dulu dan yang sering dia ungkit-ungkit sesuatu hal yang membuat dia kelihatan aibnya?

    bahwa ada borok atau sesuatu hal yang kurang baik dimasa lampau, jadi tampak buruk ketika kamu yang pegang kerjaan itu? atau bisa dikatakan busuknya tu orang? oops sorry hanya mensimulasikan saja.
     
  13. Leen

    Leen Active Member

    Iya sih Nurul, saya harus belajar berani ini... Coba nanti saya cari moment buat bicara 4 mata sama beliau, meluruskan semuanya... Semoga Tuhan bantu kasih kesempatan...

    Thank u buat supportnya ya Nurul :)
     
  14. Leen

    Leen Active Member

    Memang beliau kelihatannya bohong sama direktur perusahaan kami bahwa saya tidak bisa bantu, padahal saya bisa. Mgkn karena itu beliau jadi marah sekali... mgkn karena saking takutnya, atau ada feeling guilty jg... ini analisa saya aja.

    Dulu saya waktu lakukan pekerjaan serupa di masa lalu, ceritanya suami saya sempat kontak beliau, menyatakan ketidaksetujuan saya partisipasi, dan itu yg membuat beliau tidak mau lagi melibatkan saya dalam pekerjaan kali ini. Tapi saya sudah minta maaf dan saya juga sudah bicara dengan suami saya, sudah saya pastikan tidak akan terjadi lagi. Tapi beliau sudah tidak percaya, sampai saya disebut "bullshit".
     

Share This Page