Dari beberapa hari ini ak stress hadapin masalah ini... Ak anak tunggal ga punya tempat untuk curhat.. Ada teman tapi ak ga bisa terbuka sepenuhnya.. Tanggung sendiri rasanya sakit... Ribut antara pacar sm ortu... Dia orgnya agak keras kl menurut dia salah dia ga mau terima penjelasan apapun.. Mama ak jg keras dan disaat emosi suka bicara yg kasar dan buat dia sakit hati.. Dan setelah kejadian itu mereka tdk saling menghormati.. Kl ak kasih penjelasan ke mama,mama bilang ak anak durhaka padahal ak cuma mau mereka saling pengertian dan memaafkan.. Ak sdh ksh penjelasan ke cowo ak, tp dia bilang kl ak masih belain kesalahan mereka lebih baik putus... Ak bingung harus gimana...
pacar mah bisa putus kapan aja apalagi kecantol sama cewe yg lbh cantik dan seksi, klo org tua mau ada anak org lain secantik gmn pun tetep ga bakalan pecat anaknya sendiri
Sebelum kasihan sama pacar kamu kasihan ga sama diri kamu (jadi ribut terus sama ortumu). Terus kamu kasihan ga sama ortumu (yg udah ngebesarin kamu dari bayi dibiayai sampe besar) dan akhirnya malah dibikin sakit hati sama anak sendiri karena si anak ngebelain pacarnya. Dan pasti ortu punya alasan tersendiri ga suka sama pacarmu. Itu bukan cinta kalau kamu mau pacaran sama dia karena kasihan. Nanti malah jadi semua orang tersakiti. Jangan sampai salah pilih karena itu akan sangat amat menyakiti orang2 terdekatmu T_T
Tanpa perlu ditanya lagi, orang tua lah yang menjadi pilihan utama. Jika pasanganmu tidak menghargai orang tua, maka tinggalkanlah. Seharusnya dia memahami, karena dia sudah tidak memiliki ortu. Pada akhirnya menikah itu bukan hanya menyatukan dua hati, tetapi 2 keluarga, 2 adat / kebiasaan yang berbeda, dan menyatukan perbedaan lainnya.
Boleh saja kita kasihan sama orang walaupun putus bukan berati kita musuhi dan gabisa peduli sama dia. Yakin orang tua segalanya, jangan sampai menyesal mbak. Saya sungguh menyesal mbak gak dengar orang tua saya dan saya memilih pacar yang jadi suami saya sekarang. Ternyata betul setelah menikah dia memang menujukan sifat aslinya dan ternyata betul kata orang tua saya dia tidak baik mbak. Dan saya setiap saat merenung menyesali semuanya ingin kembali ke masa dulu mbak tapi gak bisa. Jadi saya ikhlasi saja dan syukuri saja hidup ini mbak sudah terlanjur. Jadi pilihlah orang tua mbak.