Jdi gini guys gw dri keluarga LDII. Ayah gw klo ga salah dulu NU dan ibu gw LDII. Jadi bapak gw skrng LDII. Dan anak2nya juga termasuk gw Singkat cerita, sekitar 2-3 Minggu yg lalu gw mimpi jdi pertamanya gw ada di les2an nah hbs itu gw pulang kerumah dan kata ibu gw mata gw merah dan disuruh tidur( ini di dlm mimpi ya) pada saat gw tidur mata gw berat bgt dan bsa dibuka sedikit doang(masih dlm mimpi) dan saat itu juga gw liat orang pake sorban dan dia ngakunya malaikat dan dia elus kepala gw tpi gw ga bsa liat wajahnya karna mata gw ga bsa dibuka penuh(dlm mimpi) malaikatnya bilang"Islam itu tidak menghina dan menjelekan Islam lain atau agama lain, Islam itu cuma satu dan tidak ada golongan2" dia juga bilang"Islam yg kamu tempuh itu akan membawamu ke jalan yg salah (mksudnya LDII kyknya) dan dosa2mu itu dibawah sedikit sama pahalamu jdi segeralah bertobat dan kembalilah kejalan allah sesungguhnya jika engkau tidak bertobat maka umurmu akan memendek". Habis malaikat bilang kyk gitu gw bangun,keesokannya gw cerita ke ibu gw tpi cuma cerita yg tentang dosaku yg hmpir seimbang dgn pahala. Gw takut menyinggung perasaan ibu gw dan keluarga gw Jadi gimana menurut kalian dan solusinya yg LDII juga kasih saran. Sebenernya gw juga ga terlalu srekk sama apa yg aku jalani(LDII)
Maaf sebelumnya aku komentar. Aku setuju dengan malaikat yg ada di mimpi kamu. Untuk penjelasannya, aku ga bisa beri karena aku bukan LDII. Tetapi yang aku tau tentang islam, islam tidak menjelekkan sesama penganut agamanya. Sesama umat muslim itu bersaudara. Coba tanya @Salim
الفرقة الزائغة تخالف أهل السنة والجماعة في ثلاثة أمور يهتز لها عرش الرحمن الأول : فيما بينهم وبين ربهم يعتقدون التصوير الثانى : فيما بينهم وبين ربهم يعتقدون التحقير الثالث : فيما بينهم وبين إخوانهم المسلمين يعتقدون بالتكفير Ada suatu kelompok yg sesat yg telah menyalahi keyakinan ahlu sunnah wal jama'ah dalam tiga perkara, yg mana dengan sebab itu akan bergoncang arsy الله (karena sangat murkanya الله kepada mereka) yaitu: - Keyakinan antara mereka dengan Tuhannya yaitu mereka meyakini adanya bentuk pada dzat الله (seperti bentuk manusia) - Keyakinan antara mereka dengan Tuhannya yaitu mereka meyakini adanya kehinaan - Keyakinan antara mereka dengan saudara mereka sesama Muslim, yaitu mereka meyakini selain golongan mereka adalah kafir Aku tidak mungkin melakukan dialog terbuka denganmu diforum ini karena forum ini bukanlah tempat yg sesuai untuk melaksanakannya. Namun yg jelas kawanku, berpeganglah pada sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abu Hurairah, yaitu tentang memvonis kafir seorang Muslim diluar konteksnya, hal tersebut adalah tindakan yg sangat fatal: إذا قال الرجل لأخيه : يا كافر فقد باء بها أحدهما Jika seseorang berkata kepada saudara Muslimnya "Hai kafir!" Maka kekafiran telah jatuh pada salah satu dari keduanya. Vonis kafir tidak boleh dijatuhkan, kecuali oleh orang yg mengetahui seluk beluk keluar masuknya seseorang dalam lingkaran kufur dan batasan batasan yg memisahkan antara kufur dan iman dalam hukum syari'at Islam. Tidak diperbolehkan bagi siapapun untuk memasuki wilayah ini dan menjatuhkan vonis kafir berdasarkan prasangka dan dugaan semata tanpa adanya kehati hatian dan kepastian serta informasi yg akurat. Jika vonis kafir dijatuhkan secara sembarangan, akan kacau dan mengakibatkan penduduk Muslim yg berada didunia ini hancur. Aku khawatir hal itu sengaja dilakukan oleh campur tangan orang lain yg ingin merusak ummat ini, atau mazhab mazhab perusak yg berisi orang bodoh yg merasa pintar, atau pihak yg memiliki kepentingan. Padahal mereka itu bukan siapa siapa, tidak diakui dan tidak jelas asal usulnya. Dan aku berlindung kepada الله dari kejahatan semacam ini. Demikian pula, tidak diperbolehkan menjatuhkan vonis kafir terhadap perbuatan perbuatan maksiat sepanjang masih adanya keimanan dan pengakuan terhadap syahadatain (dua kalimat syahadat). Aku bawakan kamu satu contoh sederhana, pasti kamu sering mendengarnya sewaktu kamu mengikuti kajian kajian digolongan ibu dan ayahmu, yaitu sebuah hadits yg kalau tidak salah berbunyi, "Barang siapa meninggalkan sembahyang dengan sengaja, maka menjadi kufur yg nyata". Maka kujelaskan kepadamu bahwa hadits pengkafiran tersebut adalah bagi orang yg mengingkari dan menganggap halal meninggalkan kewajiban sembahyang. Adapun bagi yg meninggalkannya karena malas, akan tetapi dia tetap meyakini kewajiban sembahyang maka dia itu menjadi fasik dan harus tobat. Tentu tidak sama bagi keduanya dan tidak boleh seseorang itu terlalu gegabah mengkafirkan saudaranya. Demikian, hanya الله lah yg memberi petunjuk ke jalan yg lurus dan hanya kepada-Nya tempat kembali.
