Aku adalah perempuan pencinta sepi. Menyukai sunyi, hujan, gelap dan kesendirian (meski tidak selalu). Syukur, karena masih memiliki cukup kemampuan untuk berbaur. Aku tidak pernah benar-benar merasa sendiri ketika aku terlihat sendirian. Apa aku aneh menurut kalian? Aku sangat suka memperhatikan keindahan alam sekitar. Saat sendirian, aku seakan tetap bisa bercengkrama dg pohon-pohon atau hilir angin yang tiba-tiba datang menyapa raga. Apa aku aneh? Orang-orang terkadang mengira bahwa aku sedang melamun. Tapi, iyakah? aku tidak benar-benar merasa demikian. Aku bisa menjadi ramai. Aku juga bisa menjadi tiba-tiba sunyi, mendiam tak berkata-kata meskipun ramai kawan sekitar beradu bicara. Aku suka putih. Aku suka mendung. Aku suka sendirian. Segala apa yang kusebutkan, seakan menjadi simbol pilu dan kesedihan. Tapi aku tidak pernah benar-benar merasa demikian. Aku baik-baik saja. Bukankah air mata juga merupakan rahmat? Bahkan ketika harus memilih, aku lebih memilih mendengar cerita sendu, karena kebanyakan dari mereka datang dengan setulus hati, jujur tanpa mengada-ada. Terlalu banyak kawan sekitar yg kudapati senang berhura-hura. Semoga mereka jujur berbahagia. Karena jika tidak, kemarilah! aku ingin mendengar kisah lain dibaliknya. Dan ketika puas dan lega berbagi beban, kau boleh meninggalkanku lagi, sendirian (menurut kalian). Aku tidak pernah benar-benar merasa sendirian. Apa aku aneh?