JUJUR ATAU BERBOHONG UNTUK SEORANG YANG TIDAK JUJUR ?

Discussion in 'Ruang Curhat' started by imyoona, 26 June 2015.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. imyoona

    imyoona Member

    aku memiliki dua orang tua yang sangat baik dengan orang lain dan pengetahuan agama yang lumayan kuat.
    dan kedua orang tuaku ini lumayan mampu
    tapi yang menjadi masalah adalah.
    dirumahku ada sepasang suami istri yang sudah tinggal lama.
    suami istri ini yang istri pernah di sekolahkan oleh nenekku sampai sma
    dan sekarang dibantu mamaku sampai kuliah. (tapi kuliahnya gak tau kapan selesainya)
    sepasang suami istri ini sudah berumur 40 tahun keatas dan memiliki anak.
    dan keduanya bekerja. tapi mereka selalu tinggal dirumah kami dengan bahagia dan cueknya.
    yang jadi masalah adalah aku mulai bekerja dibidang yang sama dengan istrinya. lalu aku mendengar dari beberapa orang yang bekerja dibidang yang sama. hal yang kurang mengenakkan.
    sang istri suka berbohong dengan mengaku kalau rumah yang dia tempati merupakan rumahnya. dan justru keluarga kami menumpang dengan dia. bahkan dia bilang kalau diriku disekolahkan olehnya.
    sebenarnya aku udah tau sifat dia. karna kepada tetangga dia bilang kalau mamaku orang yang jahat.
    disisi lain kalau aku cerita kepada kedua orang tuaku mereka malah bilang gak papa yang pentingkan gak benar. dan justru mamaku yang sering di fitnah dibelakang oleh dia waktu aku bilang jujur kepada orang lain bahwa kami bukan saudara kandung malah mama bilang kasihan dia. (maksudnya suami istri itu butuh eksitensi supaya diterima karena itu gak papa) terus bagaimana denganku kenapa aku harus berbohong demi orang lain yang telah memfitnah keluargaku disisi lain aku benci yang namanya pembohong, penipu dan pencuri.
    terkadang aku juga kesal. karena sering kali entah baju tempat makan piring sendok bahkan hal kecil. hilang. dan dipakai oleh pasangan keluarga itu dan menjadi milik mereka. dan orang tuaku justru malah mengiklaskannya karna terlalu baik. (aku yang gak iklas karna terkadang yang mereka ambil barangku dan mengaku mereka beli atau gak pinjam tapi gak pernah dibalikin lagi). kalau aku curhat sama saudaraku mereka justru bilang aku gak dewasa. dan bahkan menimpali sudahlah kita kan bisa beli lagi.
    bagaimana solusi dari masalahku?
     
    near likes this.
  2. Astra Jingga

    Astra Jingga Active Member

    Satu hal yang bisa saya katakan tentang keluarga kamu adalah; hebat, salut saya sama sikap keluarga kamu, sampai2 mama kamu bisa bilang 'kasihan' sama orang yang sudah memfitnah beliau. Mungkin sulit untuk kamu dengar dan terima, tapi menurut saya sikap keluarga kamu benar.

    Sekarang begini deh, dalam situasi seperti yang sedang kamu hadapi, berarti dalam keluarga kamu ada 3 blok sekarang ini; kamu (yang merasa keluarga kamu sudah dizhalimi sama orang yang justru dibantu sama kalian), keluarga kamu (yang walau pun tahu bahwa mereka sudah seringkali dizhalimi sama orang yang mereka bantu tetap bisa bersikap ikhlas), dan sepasang suami istri yang menurut kamu kurang ajar dan sudah berbuat zhalim terhadap keluarga kamu yang bagaimana kurang baiknya terhadap mereka.

    Seperti yang kamu rasakan, seolah hanya kamu sendirian yang berpendirian bahwa suami istri ini 'harus dikasih pelajaran', sementara keluarga kamu bersikap sebaliknya, betul? Kalau menurut saya, hal itu akan menempatkan kamu dalam posisi yang paling sulit-kamu hanya sendirian.

    Okelah kamu merasa berjuang demi keluarga kamu yang kamu sayangi, tapi dengan pendirian kamu sekarang-coba pikir baik2, bukankah secara tidak sadar kamu justru bertentangan sikap dengan keluarga yang berusaha kamu bela? Jadi, sebetulnya di pihak mana kamu berada sekarang?

    Lupakan dulu suami istri itu sekarang toh nanti juga mereka akan merasakan akibat perbuatan mereka sendiri, dan pertimbangkan kata2 saya selanjutnya;

    Sebagai anak dan anggota dari sebuah keluarga, kamu memang wajib membela orang tua dan keluarga kamu dari segala bentuk ketidak adilan, dan saya yakin orang tua dan keluarga kamu bukannya tidak mengerti dengan niat baik kamu.

    Pernahkah kamu mencoba bertanya kepada mama atau papa kamu, koq bisa mereka bisa bersikap ikhlas seperti itu kepada orang yang jelas2 sudah menzhalimi mereka? Apakah iya, beliau2 itu sudah mewarisi sifat ikhlas sejak beliau2 dilahirkan? Menurut saya sih tidak. Kemudian tanyakan kepada beliau2, apa saja yang sudah beliau2 alami selama hidup mereka untuk bisa bersikap ikhlas seperti yang mereka tunjukkan sekarang? Percaya deh, kemungkinan besar kamu sendiri akan terkejut mendengar cerita beliau2.

    Jangankan buat kamu, buat saya saja, yang namanya 'ikhlas' itu sulitnya ampun2an. Makanya saya bisa bilang kalau saya salut sama sikap yang ditunjukkan oleh beliau2. Yang beliau2 tunjukkan kepada kamu sesungguhnya adalah sebuah sikap kedewasaan dan kebijaksanaan yang sangat luar biasa, dan mungkin dengan caranya sendiri, beliau2 sedang mendidik kamu agar setidaknya bisa seperti mereka. Kenapa? Kamu mengatakan bahwa pengetahuan agama kedua orang tua kamu lumayan kuat (kalau saya bilang sih, bukan 'lumayan' lagi kalau sudah bisa bersikap seperti itu), jadi menurut saya ada baiknya kamu tanyakan dulu sama beliau2 mengenai alasan di balik sikap mereka. Saya rasa beliau2 lebih berhak untuk menjelaskannya kepada kamu dibandingkan saya (saya hanya orang lain buat kamu di forum ini). Ajak ngobrol beliau2 dengan kepala yang dingin, sebab jika kamu sedang emosi pasti akan sulit mencerna kata-kata beliau2.

    Nah, itu solusi masalah kamu, kalau menurut saya. Lupakan kedua suami istri itu, kamu punya keluarga yang hebat, dan saya yakin dengan seyakin2 nya bahwa keluarga kamu akan baik2 saja.

    Silakan, semoga bermanfaat dan mohon maaf jika kata2 saya terkesan terlalu frontal buat kamu...
     
    miss maya likes this.
  3. imyoona

    imyoona Member

    makasih sarannya astra memang terkadang yang susah memang bersikap iklas
    dan memafkan orang lain yang berbuat kurang baik/tidak baik kepada kita.
    walaupun susah/sangat susah.
    aku juga masih dalam tahap belajar untuk itu.
    sikap keluarga itu mengatakan kebohongan mungkin dirasa tidak baik olehku.
    tapi sikapku mengatakan kejujuran justru mungkin dirasa tidak baik oleh keluarga yang berbohong itu.
    misal suatu kasus aku ditanya oleh orang aku dengar kamu dibiayari oleh si A ya? apanya?
    ya sekolahnya. reflek aku jawab ya ngak lah kamu tau dari mana?
    si A yang cerita.
    haruskah aku berbohong dan mengatakan ia aku dibayari. atau jujur bilang tidak ?
    karena jujur aku bingung dengan pemikiran orang lain yang percaya aja ucapan si A
    karena kalau dipikir logika kebenarannya mungkin 10%
    karena kedua orang tuaku sarjana dan saudara2xku juga
    dan akupun ia.
    sedangkan si A sendiri suaminya lulusan SMA dan Si A nya memang kuliah tapi gak tau kapan selesainya.
    orang lain mungkin sebelum aku bekerja di bidang yang sama dengan si A berpikir kalau si A kaya karena setiap hari si A diantar oleh mobil yang berbeda-beda padahal itu minjam mobil orang tua saya. sedangkan saya justru naik motor karena gak suka naik mobil (macet, lama antri). baju si A juga bagus-bagus dari sutra itu karna nyuri dari mama saya. tapi mama saya bilang gak papa dari pada gak dipakai. sedangkan saya selalu cuek pakai baju yang ada. mungkin dari situ orang berpikir bisa jadi. toh wajah saya mendukung yang masih kelihatan seperti anak smp/sma sehingga dikira bisa jadi lulusan sma. sedangkan si A tentu karna umurnya sudah 40 tahunan memiliki wajah orang tua. dan memiliki suara yang lebih dewasa dibanding saya. mungkin dari situ orang lebih percaya dengan apa yang dikatakan si A.
     
    near likes this.
  4. Astra Jingga

    Astra Jingga Active Member

    Iya, saya tahu koq, yang namanya ikhlas itu memang susah-saya merasakannya sendiri.

    Tapi begini lho, yang pernah saya rasakan saat tidak ikhlas terhadap sesuatu, beban pikiran saya bertambah karena banyak memikirkan ini dan itu-yang keseringan (sebenarnya) tidak akan banyak mempengaruhi kehidupan saya sebagai seorang manusia jika seadainya pun tidak saya pikirkan. Di lain sisi, mau ikhlas juga rasanya sulit bukan main, tapi jika bisa maka hasilnya adalah saya cukup sering terhindar dari masalah yang serius.

    So, masih menurut saya, sebetulnya ini hanya masalah pilihan sih ; mau dihantui oleh kerepotan semu (yang bisa saja kemudian menjadi nyata jika kita tidak bisa menyikapinya dengan benar), atau mau terhindar dari masalah beneran...?

    Ini deh, saya kasih sedikit masukan dari pengalaman saya selama ini, semoga bisa membantu barang sedikit.

    Pernah terpikir nggak, bahwa kita terkadang masih bisa menahan diri untuk tidak melakukan apa2 saat melihat/mendengar ketidakbenaran walau dalam hati sebenarnya kita tidak ikhlas? Kalau buat saya itu dia kuncinya. Sabar. Sabar saat melihat sesuatu yang tidak benar, sabar saat mendengar fitnah, sabar saat melihat komentar aneh di wall :p, etc. Yang penting kita bisa diam aja dulu, tidak berkomentar atau melakukan apa2. Memang, orang yang sabar belum tentu adalah orang yang ikhlas, tapi orang yang ikhlas sudah pasti sabar. Jadi, 'ikhlas' dan 'sabar' tidak akan bisa dilepaskan, bahkan kalau boleh saya bilang sih, 'sabar pangkal ikhlas'. Menurut saya lho, ya. Nggak tahu kalau menurut yang lain mah :D

    Jika yang namanya 'ikhlas' adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, maka 'sabar' juga adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Tapi belajar sabar kalau menurut saya masih lebih mudah dari ikhlas. Jadi itu yang selalu saya lakukan, berusaha sabar aja apa pun yang terjadi (tentu selama hal itu tidak menyinggung dan membahayakan keselamatan kita secara fisik, begitulah)... Yang saya rasakan sih, kalau sudah terbiasa untuk sabar umumnya tanpa kita duga2 kita akan bisa ikhlas terhadap hal2 tertentu...

    Silakan, semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kata-kata saya yang salah...
     
  5. Joni

    Joni Member

    hati2 loh kalo kesel puasa batal haha
     
  6. USIR aja dari rumah lo. Kalo dr cerita lo jatohnya itu orang2 ga tau diri. Gue juga punya tuh yg begitu, kita kasih kerjaan, gaji, kadang uang belanja, banyaklah ini itunya. Handphone dsb yag dia perlukan. Cuma dibales sama nyolong duit, hp, cincin dsb.
    Awalnya nyokap susah buat ngusir grgr kasian. Cuma ya gue paksa terus nyokap. Kita bukan org berada juga, niat kita emng bagus bantu org. Tapi org yg gimana yg kudu kita bantu? Kita emng ga boleh juga ngarepin balesan dsb, cukup orgnya bersyukur dan jd org baik aja udah deh. Lah ini malah nyolong brg2 kita, ga tau diri kan??

    Segeralah usir, sebelum keluarga kamu berantakan grgr mereka.
     
  7. imyoona

    imyoona Member

    thanks @Astra Jingga sarannya
    @Cappucino Addict andai orang tua ku seperti orang tuamu mungkin enak. sayangnya orang tuaku lebih benar-benar baik dan sabar. prinsip mreka dunia akhirat harta itu gak dibawa mati.
    jadi meski kasus kita hampir mirip tapi mungkin penyelesaiannya berbeda.
    mungkin aku sebagai anak sabar aja mengikuti kata ortu. soalnya udah jutaan kali aku bilang tapi orang tuaku tetap aja bilang hal yang sama. mreka gak pernah berniat ngusir. kata mreka kita jangan lihat orang2x tersebut dari segi negatifnya aja. tapi ambil segi postifnya. meski gak ada segi postif? setiap orang pasti punya segi postif. seandainya mreka memang melakukan kesalahan padamu. biarkan aja biar yang diatas yang balas. begitu kata ortu ku cappucino. jadi susah kalau mau ngusir mreka. kalau aku pasti dengan senang hati. tapi berbeda ortu ku terlalu2x baik masalahnya. jadi gak bisa gitu deh.
    dan sang istri aja udah ikut mamaku sejak aku kecil. usianya aja udah puluhan tahun dan keluarga masih tetap sabar menghadapi mreka. tapi kadang akunya yang suka kesal kalau tiba-tiba mreka melakukan sesuatu yang bagiku merugikan ku. misal ngambil barangku. berbohong dll tapi kalau aku lagi happy ya egp aja sama mreka.
     

Share This Page