Saya tahu betul bahwa semua orang atau apapun di dunia ini pasti berubah. Namun apakah kita sudah siap akan perubahan itu walau kita tahu perubahan itu abadi. Seseorang yang saya rasakan tiba-tiba berubah, dan perubahan itu bukanlah yang saya harapkan, yang saya inginkan. Saya selalu berpikir, apakah saya kuat dengan segala perubahan itu? sampai kapan saya bisa bertahan? Kadang Ia romantis sekali namun terkadang Ia cuek seperti akhir-akhir ini. Dan seperti pengalaman sebelumnya, saya tahu cepat atau lambat Ia akan berubah lagi menjadi seperti yang saya selalu harapkan. Saya selalu takut...Takut disaat kita berada diposisi membahagiakan, dan dalam hati saya selalu berkata "sebentar lagi masa itu datang lagi (masa seperti sekarang dimana saya merasa jauh darinya, walau kita hidup bersama). Apakah saat saya pergi, Ia akan merasa kehilangan? atau malah biasa saja, karena memang saya dianggap tak ada? Apakah bila saya meninggalkan rumah, Ia akan berusaha mencari saya dan tersadar bahwa kehadiran saya dirumah ini bermanfaat? atau justru malah Ia merasa lega karena satu "beban" ini sudah pergi tanpa diminta? Saat ini saya hanya merasa seperti dijauhkan. Saat ingin bermanjapun tak ada tanggapan. Bahkan hanya sebuah kecupan di pipi pun saya harus minta dulu. Tak seperti biasanya, kasih dan sayangnya saya rasakan lagi. Tapi saya selalu meyakinkan diri bahwa, dia akan berubah. Cepat atau lambat... #keluh kesah pasangan suami-istri muda. thanks for reading and sorry this thread just like my words' garbage. -Diva-
Sist .. saya penasaran ! Duluny sewaktu pacaran apa dia seperti skrg? Seperti apa dia sewaktu pacaran dlu?
Kita LDR an karena beda negara. 2 tahun LDR. tapi sebelum pacaran keluarga saya sama suami udah kenal jauuuuh sebelumnya (sahabat kakak saya). Yah karena LDR kita cuma pake Line, skype, bbm dan sebangsanya untuk komunikasi. Ketemu setahun 2x, dia pas liburan dateng ke Indonesia. Pas pacaran mah sweet banget sis. Dia bukan tipe cowok romantis tapi gentleman menurut saya. Dia juga tipe cowok yang kuat di depan orang-oramg cuman kalo sama saya manjaaa banget kayak anak kecil. Dia juga sering nulis surat ke saya walau bukan kata-kata puitis tapi itu selalu buat saya tersenyum. Kalo lagi banyak masalah curhat sama dia selalu nemu solusi. Nah sekarang? saya bisa bilang dia masih sama, tapi frekuensinya berubah. Dulu sering seperti itu tapi sekarang semakin jarang. Sama seperti pasangan lain, hubungan kita pasti ada naik dan turunnya kan? Apa sekarang kita ada diposisi turun atau perubahan ini ya akan terus seperti ini, itu yang saya gak ngerti. Cuman dicuekin sama pasangan yang kita ketemu tiap hari, itu gak enak banget sis. Perubahannya kerasaaaa banget. Saya selalu berpikir, kapanpun saya bisa pergi dari rumah ini. Cuman ya, saya coba bertahan dulu. Kita ngobrol biasa kok ga jutek-jutekan, bercanda juga masih, tapi rasanya hambar aja kayak kurang, yang pasti saya ngerasa banget sis, ga bisa di jelasin sama kata-kata deh. apa saya yang terlalu sensitve? mungkin dianya biasa aja? I don't know...
Sebenarny saya menemukan artikel , isi artikel itu ttg pernikahan yg semuany jadi pertanyaan sist selama ini .. saya mau share , tapi ..
Mmhhh tapi beberapa memang begitu mbak. Saat pacaran itu berbeda dengan setelah menikah. Kemesraan akan berkurang apalagi kaum adam akan bertambah tanggung jawabnya yg awalnya hanya hidup dan memikirkan diri sendiri tapi sekarang jg harus menanggung istri. Apalagi jika dia tipe pekerja keras Jangan terlalu pesimistis ya Mungkin faktor tanggung jawab dan kesibukan yg membuatnya sedikit berbeda. Lagipula saat pacaran kan kudu mesra biar pacarnya gak kemna2. Lah sekarang udh resmi jd miliknya, tentu rasa kawatir tentang kehilangan sudah berkurang dan menganggap bhwa pasangannya akan lebih bijak dan pengertian
@rikisibarani : baru baca artikel semuanya, thanks for sharing. Artikelnya bagus banget. Saya pernah baca juga buku yg judulnya : Kenapa pria bisa membaca peta dan wanita tidak? Buku luar negri yang di translate sih. Isinya hampir sama tentang cara kerja otak wanita dan pria. Saya rasa artikel tsb bener deh. Butuh waktu untuk lebih memahami pasangan daripada berharap dia ngerti dengan "kode-kodean" kita. Susah memang, tp saya akan coba lagi. Semoga bisa bertahan... makasih banyak y sis
Iya sis kayak mancing ya. Kalo ikannya udah dapet masak dikasi umpan terus? Yah semoga saya lebih bisa nerima dan ngerti lagi ya sis. Mungkin ini juga masih adaptasi menjadi seorang istri, kita baru 2 tahun nikahnya. Saya yakin tahun2 berikutnya cobaan pasti lebih besar dari ini. Thanks ya sis