Halo, saya member baru. Kalo boleh jujur saya udah ngetik panjang banget sebelumnya, tapi saya hapus semua krn kalau di lihat" kepanjangan xD Jadi langsung aja saya bikin poin"nya.. 1. Apa anda (terutama yg sudah berkeluarga / mempunyai tempat tinggal tetap) puas tinggal di Indonesia ? 2. Pernahkah terlintas ingin tinggal di luar negri ? 3. Salahkah saya kalau saya membenci apapun di sekitar saya krn saya memiliki banyak pengalaman buruk, yang juga berdampak buruk bagi kehidupan saya, sehingga saya ingin pergi dan tinggal di tempat lain ? Jika pernah tinggal di luar negri, boleh dong share pengalamannya kalau di bandingkan dengan di Indonesia. Dikasih tanggapan dan opininya ya.. Thanks..
Tidak pernah Nggak salah Sayangnya ga pernah wkwk tp dlu mantan teman/gebetan yg sekolah di luar negeri sering ngajak ikutan sekolah d sana katanya d sana lbh enak, rakyatnya ga pernah ribut/protes sama pemerintahannya. Tau kn indonesia itu gmn, rakyatnya makan ati trus sama pemimpinnya. Cuma apa ya... klo mnetap di luar negeri ya butuh adaptasi lg sama kbiasaan org d sana. Klo ada keluarga atau kenalan d sana sih ga masalah
Ada tetangga yg pernah tinggal di luar negeri . . . Dia cerita semua kehidupan dan pengalaman'y selama 10 thn tinggal dan bekerja d sana . . . Klu cerita pengalaman dia bolh?
gk usah jauh2 mba,,, hijrah aja dulu ke luar kota,,, ngerasain bgm rasanya jd perantau,,, nanti baru deh pindah ke LN,,,
adikku cewe sempet kuliah dua jenjang disana (beasiswa - Adelaide Univ.), temennya dapet di Canada, biaya hidupnya lebih mahal di Aussie. kalo dia Beijing mom
Kalo misal memang harus terpaksa beradaptasi dengan lingkungan yang baru for a better life gmn ya ? Soalnya saya benar" merasa tidak berkembang di sini, melihat kondisi negara yg makin lama juga makin gak karuan wkwk. boleh banget.. Saya pribadi sudah pernah 4x pindah kota, 2 di Jawa, 1 di Sulawesi, dan 1 di Sumatera.. Dan dari pengalaman semuanya malah semakin menguatkan alasan saya untuk tinggal di luar negri hehe..
pasti bisalah klo beradaptasi dan didukung oleh finansial yg cukup serta otak yg ga bodo" amat, asal bisa jaga diri aja scara kn kita ga tau org" LN itu kayak gmn ya
Saya ada beberapa alasan kenapa ingin tinggal di luar negri, 1. Lembaga pendidikan di Indonesia menurut saya tidak layak untuk di sebut sebagai lembaga pendidikan, saya pribadi dan beberapa teman saya punya pengalaman yang sangat buruk. Jadi saya gak mau nanti setelah punya anak, anak saya mengalami apa yang saya alami dulu. Memang tidak ada yang bisa menjanjikan bahwa lembaga pendidikan di luar negri akan lebih bagus, tapi setelah saya research, kesimpulan saya pribadi masih better di negara lain.. 2. Racism everywhere. Berbeda-beda tapi tetap satu itu sudah saya anggap jajan anak SD saja, kalau boleh jujur saya ada keturunan Tionghoa. Saya bukan orang maupun di lahirkan di keluarga yang berada, bisa di bilang dibawah berkecukupan. Saya pun anak dari rumah tangga yang broken home, dari SMP kelas 3 hingga sekarang (sudah lulus SMA) tinggal nge-kos tanpa orang tua. Kenyataannya, saya juga orang susah, kita semua sama" susah. Tapi saya mendapat perlakuan tidak sepantasnya dari komunitas kecil sampai ke lembaga pemerintahan hanya karna saya Cina, dan bagi saya itu konyol. Kembali lagi, saya gak mau nanti anak saya mengalami pengalaman pahit seperti saya. Planning sih mau tetap tinggal di Asia tenggara yang mayoritas mata" sipit juga hehe.. 3. Apresiasi hobi dan minat di Indonesia sangat miris. Sangat susah mendapat support dari pemerintah / lembaga" tertentu untuk mendapatkan sarana dan prasarana di sini, intinya tidak ada prestasi = tidak ada bantuan. Pertanyaannya bagaimana bisa muncul prestasi kalau saranya prasarana saja tidak ada yg mau menyediakan... Sebenarnya masih ada banyak alasan saya, tapi mungkin 3 itu yang terpenting untuk sekarang.. Jadi bagaimana pendapatnya ?
Jgnkan yg ga brprestasi, yg brprestasi aja klo ga diliput di media ga bakal dapat bantuan wkwkwk Ya klo km udah yakin ya sok atuh Btw d daerah saya org" cina diperlakukan dgn baik kok, bahkan mamaku yg org pribumi dlu semasa muda tinggal d lingkungan org" kturunan tionghoa malah banyak diajari cara dagang
Lah iya itu, udah gak kurang" yang berprestasi di tolak mentah" hanya karena kurang di sorot media. Jadi kesannya pemerintah cuma butuh penampilan tapi gak cari kualitas. Kalau udh pada kabur ke luar negri di katain "Lupa sama Indonesia" kan gimana gitu jadinya *facepalm* Apalagi kebanyakan hobi saya gak umum seperti skateboarding dan overclock PC, sudah cari komunitas susah, gak ada yang dukung lagi wkwkwk. Hmm, memang kalau dalam hal pergaulan bisa di seleksi, mana yang benar" bisa di katakan teman tanpa memandang SARA. Saya sakit hati saja ke lembaga pemerintahan, salah satu contoh saya dulu urus KTP saja di persulit minta ampun, ber jam-jam plonga-plongo gak ada yang mau handle, padahal saya lihat" pada nganggur semua. Kalo di tanya lirikan dan jawabannya itu sinisnya amit" gak kuat saya. Giliran yang dateng bukan Cina langsung di sambut, di senyumin luebaaarrrrr, di tanyain keperluannya apa. Heran beribu heran, sakit hati asli. Sampai skrng kalo mau ada ngurus apa" yg melibatkan lembaga kepemerintahan juga gak jauh beda lah sama itu..
Sayangnya tetangga sy itu bukan di Asia . . . Tapi Amerika , Sistem kekeluargaan'y . . . Anak" adlh prioritas .. mrka ada di urutan pertama » krn anak" adlh generasi penerus Urutan ke 2 , Perempuan » krn perempuan yg melahirkan kita ke dunia ini Urutan ke 3 , (maaf) .. Hewan piaraan » krn hewan piaraan adlh sahabat yg setia bagi manusia Laki" ada di urutan terakhir kawaaan . . . Krn laki" dianggap sbg pembawa masalah Urutan ketiga dan keempatny . . . Itu keterlaluan ! Syg binatang , cinta binatang , tak harus membuat kita berlebihan bgtu . . . Kecuali dunia kita sendiri mmg dunia binatang . . . Di sana mendidik anak dgn cara memukul , para tetangga akan mengeroyokmu . . . Ingat ! Anak di urutan pertama . . . Di sana ada istilah pinjam meminjam istri . . . Kehidupan masyarakat'y : Masyarakat'y totalitas dlm hal kebersihan , buang ludah sj g bolh sembarangan . . . Mayoritas masyarakat di sana bawa hewan piaraan k mana" , tapi hewan'y terlatih utk tdk pup sembarangan . . . Hukuman buat pelanggar , denda'y yg tdk main" , atau penjara menanti . . . Di sana masyarakatny hidup dgn budaya membaca Sistem pendidikan di sekolah , siswanya yg lbh aktif (di indonesia sdh mengikuti) Di sana 2 anak cukup , dan terjamin hidupnya oleh pemerintah , tak dibiarkan ada pengangguran di sana . . . Tidak ada istilah pembantu Rt di sana , krn setiap warga negara hidupnya layak . . . Jd semua hidup mandiri , termasuk melayani diri sendiri . . . Klu bangunan di sana sdh tdk layak , harus diruntuhkan , dan dibangun lg yg baru . . . Termasuk bangunan rumah tinggal Masyarakat di sana memakai pakaian paling lama seminggu ~ cuci , kering , pakai . . . Setelah itu dibuang , dan beli lg yg baru . . . Para pekerja di sana digaji perdetik .. jk berhenti , maka gajimu hilang sedetik , tiap waktu terbuang adlh uang yg kau buang .. maka tak heran , sering kita mendengar istilah "waktu adlh uang" .. makany negara'y maju . . . Saat kita di sini berhenti , mrka terus berlari . . . Setetes keringatmu adlh dolar perdetik'y .. kecuali jam makan dan habis waktu kerja Para pekerja di sana ada cuti liburan ke luar negeri 2x dlm setahun . . . Memakai pakaian terbuka , atau bahkan perbuatan yg " . . ." Di jalanan , tak kan ada yg melarangmu . . . Krn di sana adlh negara liberal yg menganut paham kebebasan , makany patung liberty jd lambang negara'y . . . Jika terjadi korupsi di negara itu , maka nama pelakunya diblacklist , masuk daftar hitam ! Yg artinya : tidak akan ada yg menerima lg jk melamar kerja di negara itu ! Sekian cerita pengalaman yg kudapat . . .