saya punya masalah mengenai sulit melupakan pengalaman menyakitkan karena mantan teman dekat saya menyakiti saya. mungkin saya akan cerita sedikit tentang masa kuliah saya. ketika saya kuliah saya berteman dengan sekumpulan orang yang menurut saya asik. namun di antara teman saya ada dua orang yang membuat suasana grup tidak enak dan benar2 membuat saya sakit hati sampai sekarang. orang yang pertama ini, sebut saja andi, punya bakat mempengaruhi orang, tapi dia sukanya menjelek2an orang/ teman lain, akibatnya saya dan teman lain pun jd terbawa suka ngomongin orang/ gossip negatif. andi di grup kami adalah seperti pemimpin, bagi saya mungkin seperti kakak. orang yang kedua, sebut saja badu, adalah orang yang pintar tetapi sombong dan banyak omong. di fakultas kami tidak ada yang mau berteman dengan dia karena sifatnya itu, badu hanya bergaul dengan grup kami. badu bergabung dengan grup kami karena sering diajak andi main bareng. grup saya ini menjadi hancur karena grup kami selalu topik pembicaraan ngomongin orang, seperti tidak ada topik lain. jika sedang lengkap, badu selalu menjelek2an dosen, junior, senior. lucunya ketika badu tidak ada, andi selalu menjelek2an badu. saya dan teman yang lain emang pada dasarnya tidak suka ke badu karena sombong dan besar mulut, tapi kami selalu berusaha menerima apa adanya. tapi karena andi selalu jelek2in badu, kami jd seperti kumpulan orang munafik, kebencian kami terhadap badu menjadi sangat tinggi, tp msh gaul sama badu. yang jelas menjadi ajang jaim, bukan berteman. suatu saat ada teman kami yang sudah tak tahan dengan kondisi ini, sebut saja dono menjadi memihak badu, tapi hebatnya andi juga tiba2 memihak badu karena waktu itu dia ada butuh dengan badu. tiba2 andi manas2in badu kalau biang kerok yang suka jelek2 dia adalah SAYA. tiga orang ini pun jd seperti orang2 bijak yang kerjanya jelek2in saya dan temen2 lain. saya pun sudah sadar sejak awal, dengan aura ga enak ini. saya pun langsugn labrak dono, kemudian badu. akhirnya terungkap kalau andi pura2 suci dan melampiaskan semua kesalahan ke saya. saya dan teman lain pun akirnya sepakat labrak andi. setelah dilabrak andi pun tidak gaul bareng grup saya lg, saya dan yang lain pun meminta maaf ke badu, badu akirnya berteman lagi dengan kita. sampai sini semua terlihat indah dan masalah beres. tapi setelah badu gabung kembali, sifat dia tidak berubah, masih sombong dan omong besar. jika bareng, dia masih tidak bisa berbaur karena omongan dia selalu garing dan ga nyambung. lama kelamaan karena tidak ada perubahaan, walau tidak ada yang manas2in seperti andi, teman saya yang lain pun jadi malas interaksi dengan badu. hanya saya yang menjadi jembatan antara badu dan teman saya yang lain. tak lama saya dan beberapa teman saya, termasuk badu lulus kuliah. badu adalah anak kost sehingga dia bingung sehabus lulus mau ngapain, butuh duit dll. saya pun jadi iba, saya akhirnya mengajak badu mengerjakan proyek. awalnya respon badu sangat meyakinkan, dia bilang "2 minggu pasti beres", "gampang ini", dll. saya pun lupa sifat besar mulut dia dan percaya saja. dan ternyata proyek saya hancur lebur, saya dimaki2 oleh klien tiap hari. badu ketika saya tegur atau beri saran, seakan tidak peduli dan memberikan alasan2 yang bikin saya kesal, seperti "dulu gw kan ga ambil mata kuliah ini jadi gw ga tau!", "gw sibuk ada urusan melayani di tempat ibadat", dll. saya pun makin lama makin kesal tiap kali interaksi dengan dia responnya bener2 ga menunjukkan profesionalisme. sikap badu pun reaksinya tidak ingin disalahkan. karena klien butuh cepat akirnya saya yang banyak kerjain proyek, karena saya tau badu pasti responnya lambat dan tidak commit dengan proyek ini. tapi saya tahan2 saja dan tetap memberikan dia uang hasil proyek. sekitar 1 bulan setelah proyek kelihatannya selesai, klien meminta tambahan fitur, saya pun memberi tahu badu, tapi jawaban dia pertama adalah "HOREAM" . hoream adalah bahasa sunda untuk malas. saya sangat tersinggung dengan respon dia, karena bener2 tidak menunjukkan profesionalisme dan menggagap remeh. saya pun langsung emosi dan block semua kontak dia. saya akirnya minta bantuan teman lain untuk bantu proyek. setelah proyek dikerjakan lagi oleh saya dan teman lain, ternyata bagian yang dikerjakan badu ternyata belum beres 100%, sedangkan uangnya sudah saya bayarkan ke badu. saya terima rugi saja, karena saya memang salah rekrut orang dan terlalu percaya sehingga tidak pakai kontrak. sejak kasus dengan andi dan badu saya pun menjadi stress, saya jadi malas bergaul dengan orang. saya jadi menjauhkan diri dengan grup teman kuliah, karena takut dijadikan kambing hitam. karena sejak saya ga kontak badu, dia tidak pernah gaul dengan grup itu lagi. entah di belakang dia ngomong macem2 nyalahin saya ke dono. saya sudah tidak peduli lagi. pertanyaan saya: 1. bagaimana melupakan rasa benci terhadap andi dan badu? saya sudah block smua kontak dan sosmed mereka, tapi terkadang ingatan pedih ini suka muncul dan bikin saya darah tinggi. saya ingin move on. 2. akibat proyek yang kacau itu saya jadi down dan tidak berani masuk dunia kerja, karena trauma dimaki2 dan diteror setiap hari, saya juga jadi membenci bidang kuliah saya. apakah ada cara untuk mengembalikan kepercayaan diri saya. saya sudah 1 tahun menganggur. terima kasih untuk yang membaca dan memberikan saran.
Saya juga mengalami hal itu setahun lalu, Pertanyaan pertama : cari hal atau cari kesibukan, sampai benar2 lupa tentang hal itu, memang ingatan pedih sering muncul, tapi coba lagi, untuk ngelupain, mencoba bisa karena biasa. Cari kesibukan, tiba2 lupa, tapi klo buat awal awal bakal inget pedih, nanti juga terbiasa Pertanyaan kedua : coba lawan rasa trauma, anggap itu motivasi untuk lebih baik kedepan, bukan buat jadi ngedown tapi buat nyemangatin, coba lawan rasa trauma, dan ganti buat semangatin. Percaya tuhan ngasih jalan terbaik
thx jawabannya ^^ sekarang saya juga sedang berusaha mencari kesibukan untung melupakan rasa sakit ini, tp terkadang malah memicu ingatan tentang mereka, saya pernah sampai mau meninggalkan hobi karena hobi tersebut mengingatkan kepada 2 orang itu (mereka punya hobi yang sama) iya nih saya harus berusaha bangkit, ga bagus kelamaan down