Aku gk tau kenapa dia bisa bilang "kita pelihara kucing saja ya" diantara diskusi kita untuk menentukan mana yg lebih baik antara kucing atau anjing untuk dipelihara. Kata katanya seperti sudah yakin saja bahwa nanti kita akan bersama, padahal pernah kutanyakan apakah hubungan kita akan bisa lanjut, sedangkan kita berbeda agama dan berbeda umur 7 tahun, yg mana seharusnya dia sudah pas untuk menikah. Rasanya senang dia bisa bilang begitu, diantara kata katanya yg lain, dia pernah berkata "Jangan apartmen, rumah saja biar nanti enak untuk kita apa ngapain" Huft, padahal dia gak yakin kita akan bisa lanjut, tapi mengapa dia seakan memperlihatkan hati kecilnya agar bisa bersama. Sedih, terharu, senang, mungkin dia pun juga berjuang diantara banyak perbedaan ini. Tapi disisi lain, aku pun takut, takut untuk masuk dalam perangkap yg kubuat sendiri. Mengapa aku takut terjebak? Namun aku tetap saja berjalan. Disisi itu aku pernah merasakan ditinggalkan dengan alasan berbagai perbedaan, disisi lain aku pun lelah untuk memulai dengan orang yang baru
ghosty,aku jg lg ngalamin hal itu.Usia kami beda 8 tahun,kami memang seagama namun dalam percakapan dini hari tadi,perkataannya seakan ingin memutuskanku.Meski dibalut kata2 :"Setengah cinta dan setengah bingung" pdaku aku tau dia ingin aku pergi.Rasanya sesak sekali di dada.Ingin aku bertemu dan bicara padanya untuk terakhir kali.Entah kapan..
Mengapa nyaman terkadang hanya sebentar, habis itu sudah berlalu, lalu dibalut dengan kecemasan. Bukan tidak percaya Tuhan mempunyai rencana yg lebih baik, tapi misal ini yg terbaik yg pernah dirasakan, mengapa Tuhan yg tak percaya? Bukan, ini pun bukan salah siapa2. Mungkin waktu dan lakukan yg terbaik yg bisa menjawabnya.