Apakah kalian pernah merasa dunia tidak adil? Tuhan menciptakan kita berbeda-beda. Pertanyaannya apakah Tuhan memberikan kita pilihan atas bentuk dimana kita diciptakan? Pilihan akan tempat kita dilahirkan? Banyak cerita tentang orang-orang yang dulu miskin, lemah, penuh penderitaan namun kemudian dapat jadi sukses dan bahagia, dijadikan justifikasi bahwa manusia tidak boleh menyalahkan Tuhan dan hanya harus terus berjuang. Bagaimana dengan orang yang sedari awal dia dilahirkan, opsi yang dia miliki menuntunnya menjadi orang jahat? Apakah kamu akan membandingkannya dengan orang yang dilahirkan, katakanlah anak Bill Gates yang menjadi baik hati kaya dll karena orang tuanya, kemudian menghakimi orang yang 'karena posisi lahirnya' jadi orang jahat? Jika Tuhan di semua agama meminta kita semua terlepas dari status untuk mencapai posisi A, dengan deadline sebelum kematian menjelang, kenapa modal yang dimiliki setiap orang berbeda? Kenapa waktu yang dimiliki oleh setiap orang berbeda? Padahal Tuhan meminta kita mencapai posisi yang sama. Apakah ini artinya Tuhan tidak ada? Atau bagaimana?
Ttg ketidakberuntungan semenjak lahir: 1. Velasquez : wanita terjelek di dunia. Menderita kelainan semenjak bayi yg membuat dia dikucilkan oleh orang2 di sekitarnya krn dianggap jelek dan menjijikkan. Tp setelah dewasa, dia menjadi motivator terkenal yg menginspirasi jutaan orang untuk tidak menjadi rendah diri dengan kekurangan yg mereka miliki melainkan terus berjuang sampai akhir. Sekarang dia salah satu motivator tersukses di dunia. 2. Nick Vujicic : laki2 yg tidak punya kaki sama sekali. Dia dihina dan dicela, dianggap tidak bisa apa2, tdk bisa pny impian apa2. Tp dia tetap bertekun dalam iman, dan dia akhirnya pny istri, dan jadi motivator terkenal yg menginspirasi orang2 yg cacat dan merasa tidak bisa melakukan apa2. 3. Buka situs ini untuk mencari tahu orang2 yg awalnya hidup miskin namun akhirnya bisa sukses : http://bisnis.liputan6.com/read/790375/10-orang-miskin-yang-jadi-miliarder-super-tajir-i https://blog.duitpintar.com/5-orang-terkaya-indonesia-memulai-hingga-sekarang-jadi-miliarder/ Singkat kata, RENCANA TUHAN ADALAH MISTERI, namun semua orang sudah dibekali masing2 oleh Tuhan suatu misi dan anugerah. Yg harus mereka lakukan hanyalah MENCOBA UNTUK MELIHAT LEBIH DALAM DENGAN MATA IMAN di balik segala peristiwa. Saya pernah diputusin sama cowo yg baik banget sama saya, tp apa lantas Tuhan kejam sama saya? Ternyata tidak. Cowo itu ternyata pny keluarga yg suka menjelek2an agama yg saya anut, dan saya bersyukur saya tidak menjadi bagian keluarga mereka, dan kenyataan itu baru saya tau beberapa lama setelah saya putus. Semuanya pasti indah pada waktunya. Kamu hanya harus belajar dan terus berusaha, merangkak hingga bisa berjalan dan berlari. Tidak ada yg sia2. Suatu hari nanti sesuatu yg jd kekuranganmu bs jd kelebihanmu klo km banyak berdoa, baca firman dari agamamu, dan banyak berusaha.
Terus apa kamu sakit hati sama mantanmu (waktu belum tahu keluarganya menjelek2an agamamu)? Dan kamu butuh waktu buat move on berapa lama? Atau kamu baru bisa move on setelah kenal orang baru? Maaf saya kepo, karena kasus kamu mirip sama kasus adik saya (keluarga pacar adik menghina keluarga saya). Jadi saya ingin tahu langkah apa yg dibutuhkan untuk move on (waktu/orang baru)...
takdir, jalan hidup dan ujian tiap orang berbeda2, malah itulah tanda betapa maha kuasanya tuhan. tuhan maha tahu, sedangkan manusia hanya mengetahui sedikit, ibarat hanya setetes dari air di lautan
Saya pun pernah bertanya-tanya soal hal ini . . . Saya ambil contoh dari kehidupan orang" di sekeliling saya : Org pertama : Orang yg mmg baik keadaannya. Tapi krn talenta dan kelebihan yg ia miliki, ia dan keluarganya jadi sombong. Dari sini saya menyimpulkan bahwa keluarga itu adlh org yg tidak mengerti bahwa sesungguhnya mereka adlh org terpilih utk menjadi penyalur berkat, bukan penimbun berkat. Karena di balik anugerah yg kita terima, terpatri tanggung jwb utk berbagi dgn sesama. Saya pikir mereka akan disadarkan suatu saat nanti dgn cara tuhan sendiri. Tapi apa yg terjadi? Justru hidup mereka semakin bertumbuh.. Sdgkan Org yg ke-2 : Adlh ssorg yg baik, namun hidupnya penuh derita dan beban yg bertubi". Dan saya melihat lg dari sisi kehidupan orang yg berbeda lg dari kedua org yg sdh saya sebutkan di atas, Org ke-3 : Org yg hidupnya dlm keadaan yg baik namun tetap merendah hati, ada lg Org yg ke-4 : Yaitu seseorang yg kurang dlm hal tanggung jwb terhadap keluarganya, namun ia banyak menuntut lebih.. Jika kemauanny tdk dituruti, maka anak dan istrinya tdk luput dari tangan kasarnya.. Dan mmg hidup org yg ini tidak pernah bertumbuh. Lalu apa hikmah di balik kehidupan ke empat org tersebut?? Jujur saya bingung, saya ngga ngerti Tapi ini real !!!!!!! Kalau kita berpikir sejauh mana peran tuhan dlm kehidupan masing" org, di mana ada jawabnya? Saya sendiri masih tdk mengerti !! Tapi soal keyakinan saya terhadap keberadaan tuhan, saya benar" yakin . . .
Setelah saya baca berulang2... Saya ingin tanya, apa maksud "mencapai posisi yang sama"? Apa maksudnya kita harus jadi orang kaya?
Tidak. Maksud saya adalah Tuhan meminta kita mencapai kadar penyembahan yang sama. Yaitu memujanya sebagai satu-satunya entitas Tertinggi, di agama manapun. Namun, dalam tahap pemujaan ini seperti saya katakan, modal yang diberikan pada kita berbeda-beda. itulah yang saya masih tidak bisa temukan alasan yang memuaskan setelah mempelajari beberapa agama major di dunia.
Inilah maksud saya dengan, "Banyak cerita tentang orang-orang yang dulu miskin, lemah, penuh penderitaan namun kemudian dapat jadi sukses dan bahagia, dijadikan justifikasi bahwa manusia tidak boleh menyalahkan Tuhan dan hanya harus terus berjuang." Saya termasuk orang yang bisa dibilang beruntung, saya masih bisa makan 3 kali sehari, masih bisa pergi sekolah, masih punya keluarga lengkap, dan tidak memiliki masalah yang berat2 banget. Yang saya tanyakan adalah model yang seperti ini, misalkan ada agama A dan agama B, ada dua orang yang dilahirkan di lingkungan keluarga yang beragama A (si X) dan B (si Y). Ternyata di akhir hidup, agama A yang dianut X adalah yang benar. Bagaimana nasib Y yang beragama B yang sedari kecil sedari lahir 'diberi modal' untuk hidup di agama B, dibesarkan dengan cara demikian? Bukannya tidak adil baginya untuk tidak lahir di lingkungan keluarga yang beragama A? Okay, kita bisa berspekulasi masalah 'Tuhan akan tunjukkan jalan'. Namun yang perlu digarisbawahi adalah sedari awal, pengorbanan yang harus dilakukan si Y untuk memilih lingkungan agama A tidak sepadan. Dia harus meninggalkan keluarga harus meninggalkan kepercayaan selama bertahun-tahun, dsb. Jauh beda dengan si X yang sedari lahir sudah tiba di tempat ideal untuk menuju 'posisi' yang diinginkan Tuhan.
Aku masih mencoba juga untuk memahami atas perbedaan kehidupan dari masing-masing orang. Melalui pembelajaran dari tiap agama major terlebih dahulu di dunia. Yang kemudian aku pikirkan adalah bagaimana dengan ratusan/ribuan agama minor lain di muka bumi, dimana orang-orang penganutnya adalah orang baik. Apakah mereka juga harus mencapai titik poin di posisi sama yang diinginkan Tuhan di agama 'yang benar' tertentu? Bukannya tidak adil bagi mereka?
Jika memang begitu, maka Tuhan adalah sutradara/produser yang memerintahkan manusia para aktor untuk berperan mengikuti petunjuk naskah dan tidak boleh berimprovisasi sama sekali. Kita adalah budak.
kita punya hati nurani yang mengendalikan berbagai kemampuan kita untuk menemukan jalan yang lurus. jika yang mengendalikan sebaliknya otomatis mengikuti nafsu memang enak but meaningless. A=urakan+baik B=sopan+jahat C=urakan+jahat D=sopan+baik. dalam peringkat menurut sy D,A,C,B bukannya kita menjadi budak. kadangkala manusia "pasti" berbuat salah misalnya lupa dengan kebenaran yang telah ditunjukkan hatinya sehingga yang mengisi adalah berburuk sangka. untuk mengurangi "kesalahan" tersebut kita harus berusaha, misalkan dengan mencatat hikmah, membangun kebiasaan baik, melatih emosi, berbaik sangka, selalu yakin, afirmasi positif,dll. Karena jika dari awal manusia sempurna dan Tuhan menunjukkan jati diri yang sebenarnya, maka apa yang disebut "hati" sudah tidak akan ada artinya lagi. Begitu semua kebenaran tersingkap maka dapat dipastikan, di saat itulah terjadinya kiamat. berikut salah satu tanda yang saya temui (sebagian besar belum terjawab): Manusia asalnya darimana? perempuan dan laki-laki pertama siapa dan terbuat dari apa? kenapa setiap 'seed' manusia, hewan, tumbuhan sudah terdapat desain dna,gen, dan materi penyusun untuk mencapai suatu bentuk dan fungsi tertentu? kenapa ada matter dan anti matter? Benarkah ada suatu sumber intelegensi lain yang melebihi kapasitas otak manusia? Apakah sebenarnya paradox itu tidak ada dan yang ada hanyalah keterbatasan logika manusia? Adakah indera lain selain kelima indera bahkan indera keenam manusia? Dan apasaja fakta kebenaran yang bisa ditemukan oleh indra bukan manusia tersebut? Kenapa teknologi dan peradaban sudah sangat maju tapi masih ada seseorang yang melarat? apakah manusia itu egois? akankah datang masa ke-emasan di saat manusia seluruhnya makmur dan sejahtera, bahkan singa pun hidup berdampingan dengan manusia tanpa ada konflik sedikitpun setelah keegoisan itu sirna? hukum dan peraturan apa yang bisa mewujudkan kehidupan se-ideal itu? Tidak ada yang absolut kecuali ketidakabsolutan itu sendiri, berarti ada kemungkinan suatu hal yang dianggap baik pada jam,menit bahkan detik berikutnya akan dianggap jahat? Bisakah kita mengikuti jalan tercepat,terbaik,teraman,terdamai, dan termudah menuju kesuksesan tanpa mengikuti hati nurani? ataukah jalan semacam itu 'hanya' bisa ditempuh dengan hati nurani? apa tujuan akhir kita? kesempurnaan manusia berasal dari ketidaksempurnaan tapi jika manusia menganggap dirinya sempurna padahal tidak ada kemungkinan untuk sempurna sepenuhnya, maka bukankah manusia tersebut merupakan individu yang paling tidak sempurna. seseorang yang menganggap dirinya tidak sempurna karena ia tahu bahwa anggapan tersebut membawanya kepada kesempurnaan sehingga pada kesempatan lain dia berfikir bahwa dirinya sempurna.apakah berarti orang itu menuju jalan ketidaksempurnaan? bagaimana menghentikan "loop" itu terjadi? samakah antara orang yang menganggap dirinya tidak sempurna dengan orang yang memamerkan ketidaksempurnaannya? apakah benar niat merupakan fondasi seseorang dalam tolak ukur memilih sesuatu meskipun sesuatu tersebut berlawanan dengan tujuannya? lebih memilih niat baik tapi memperburuk diri kita atau niat buruk tapi memakmurkan diri kita? ataukah dua hal tersebut hanya merupakan persepsi realitas relativitas paradox kita dengan kata lain tidak ada kata "curang" dalam hukum alam semesta dan kenyataan hakikatnya niat baik menuju akhir baik dan niat jahat menuju akhir buruk? Bagaimana membedakan niat baik dan buruk serta menyingkirkan keraguannya? Adakah 1 "kata" yang dapat meringkas seluruh pengetahuan,pertanyaan,ideologi,hipotesis,teori,sains,idealitas,iq,eq,sq, dan ilmu lain yang mungkin exist di dunia ini? Dan apakah 1 "kata" tersebut?
Iya. Namun keyakinan mana yang benar? bukankah tugas manusia adalah mencari kebenaran tersebut? bagaimana jika akhirnya kebenaran yang hakiki adalah memang tidak ada Tuhan?
kalo akikah sih mending nyembah tuhan drpd ga samsek, kali aja keyakinan kita bener, drpd ga samsek trjebak sama kengeyelan sendiri ujung2nya nyesel di akhirat wkwk yg percaya tuhan pasti tau dan percaya kalo tuhan itu melihat proses gimana makhluknya mencari kebenaran, kalo dari sononya ga mau nyari kebenaran dan tetep ngeyel tuhan itu ga ada ya silahkan aja monggo nggak usah ajak debat ga berguna kayak gini. dan yg lain mending nggak usah berdebat sama atheis ini krn nggak ada gunanya wkwk anyway, ini forum curhat bukan forum debat keyakinan, ya akikah tau si ts paling berkelit ntar, halah atheis emng gitu gayanya curhat tp motifnya cuma ngajak debat ga guna kayak trit ini. bye
Agama di dunia ini sangat banyak tapi Tuhan itu satu, walaupun setiap agama memiliki Tuhannya masing-masing. Tuhan membuat semuanya saling melengkapi. Itu kenapa kita semua tidak dilahirkan dengan modal yang sama. Bayangkan jika planet-planet diciptakan Tuhan semua sama mulai dari rotasi dan besarnya. Maka dunia akan berakhir karena planet-planet akan bertabrakan. Tuhan tidak akan melahirkan semua manusia dengan modal awal yang sama. Dia membuat semua berbeda untuk saling melengkapi. Jangan berusaha mencari Tuhan karena dia sudah bersemayam dihatimu semenjak lahir. Dan setanpun juga bersemayam di tubuh kita sejak lahir. Itulah kenapa manusia sangat mudah melakukan dosa. Mereka melawan kata hati dengan emosi.