Cuma tulisan GJ. Anak yg dijadikan "tumbal" (edisi agar orang tua tak malu)

Discussion in 'Ruang Curhat' started by Shadow, 19 July 2017.

Silakan gabung jadi member agar bisa posting
  1. Shadow

    Shadow Well-Known Member

    Anak = Andi

    Misalnya pada suatu ketika ada seorang tamu datang (cuma kenalan ortu Andi). Lalu si orang tsb menemukan sebuah voucher potongan harga yg tidak terpakai di rumah Andi. Si tamu bertanya "hei Andi kamu / ayah / ibu mu butuh voucher ini ga? Kalau engga mau saya ambil aja?"

    Lalu Andi melihat voucher tersebut. Di voucher itu tertera nama toko yg sama sekali belum pernah Andi dengar. Bahkan keluarga Andi ga akan mungkin beli barang di toko itu (karena memang tidak butuh barang tsb sama sekali).

    Kemudian Andi jawab "ambil aja gpp, kayanya kalau ada di sini pun (vouchernya) ga akan kepake. Daripada mubazir :)". Akhirnya si tamu mengambil vouchernya. Lalu Andi pergi ke dapur untuk ambil sesuatu dan bertemu ibunya.

    Andi menceritakan kalau si tamu menemukan voucher dan memintanya. Lalu ibu Andi marah dan bilang "knp kamu kasih vouchernya? Itu kan punya kita knp ga tanya ibu dulu sebelum kamu ngasih?"

    Si ibu terus marah walaupun si Andi sudah menjelaskan kalau keluarganya ga mungkin beli barang di toko tsb (yg terera dalam voucher). Tapi si ibu tetap maksa supaya voucher diambil kembali. Dan nyuruh Andi (karena si ibu malu kalau dia yg minta vouchernya).

    Akhirnya di Andi bilang secara tidak langsung (ke tamu) untuk mengrmbalikan vouchernya tapi si tamu ga sadar. Tapi ibu Andi kasih isyarat mintanya yg jelas biar dibalikin. Akhirnya Andi dengan terpaksa minta secara jelas vouchernya (tanpa membawa nama si ibu). Akhirnya voucher kembali.

    Kemudian setelah tamu tsb pulang. Si ibu dengan senang membuka amplop berisi voucher dan terkejut. Lalu bilang "voucher macam apa ini? Kita ga butuh barang ginian!"

    Si Andi cuma bisa facepalm dan bilang "kan tadi udah dikasih tau...". Akhirnya voucher dibiarkan bertahun2 sampai berdebu dan berakhir di pembuangan sampah. Tamat.

    Lalu berakhirlah petualangan Andi dengan voucher yg diperebutkan.

    Maaf ga jelas cuma mau share :D :D:D
     
    banchet likes this.
  2. hahachi

    hahachi Active Member

    :D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D

    baru sadar ya? jika kita ini generasi Tumbal :D
     
    Shadow likes this.
  3. banchet

    banchet Member

    geje maknya :jedutjedutkanpalaketembok
     
  4. Shadow

    Shadow Well-Known Member

    Hahaha iya :D:D:D

    Lol *facepalmketembok*
     
  5. Denatalie

    Denatalie Active Member

    macam tu lah emak emak.. hahaha... jadi inget ibu gara gara beli 10 mie yg dapet hadiah gelas jadi belanja mie itu terussssssss... ampe gelas numpuk 1 ember ukuran diam. 60cm itu udah ampe melebihi batas.. ditanya.. itu gelas buat apaan? ibu cuma jawab suka aja.. tamat!
     
  6. Shadow

    Shadow Well-Known Member

    Hahaha, kalau ibu saya sih hobinya ngumpulin piring (pengen nya sih payung tapi karena jarang piring pun jadi).

    Ada juga kasus emak2 kenalan saya yg suka ngumpulin brosur (dari supermarket,selebaran penjualan rumah,mobil,motor,credit, selebaran makanan, semua selebaran diambil). Dan akhirnya selebaran hanya dibiarkan tergeletak dan terlupakan (tapi kalau mau dibuang ga boleh)
     
  7. masalahnya tuh vocer sejenis apa gk mngkin kan vocer listrik susu sgm:D
     
    Shadow likes this.

Share This Page