Awal pertemuan kami dimulai pada saat ada rapat program kerja untuk jurusan di kampus. Saat itu aku masih berstatus maba dan lelaki itu dia adalah seniorku smt 5. sebulan kemudian, kami semakin dekat dan memutuskan menjalin hubungan dengannya meskipun tanpa proses tembak menembak, sekedar saling menjaga perasaan dan membuat komitmen. Dia berjanji ingin menikahiku setelah lulus nanti. Orang tuaku juga sudah mengenalnya. Setahun kami berhubungan tiba2 dia meminta berpisah dariku padahal sejauh ini kami baik2 saja tidak ada pertengkaran. Aku mencoba membicarakan hal ini secara baik2 padanya tapi dia tetap bersikeras dengan keputusannya, aku sempat mencurigai adanya pihak ketiga tapi aku tak ingin berfikiran buruk. alasannya bermacam2, hingga rahasia terbesarnya pun dia ceritakan bahwa sebetulnya dia pernah bezina dengan mantannya yang tak lain adalah teman seangkatannya. Ohh shiit!!! Hatiku benar2 remuk, panas, sesak, tubuhku gemetar rasanya mau pingsan aku tidak kuat mendengarnya aku menangis dihadapannya dia sangat meminta maaf padaku. Ah, apakah dia terpaksa membongkar aibnya sendiri agar aku mau menerima tawarannya untuk berpisah? Tidak, aku menerima masa lalunya, aku tidak peduli, aku memaafkannya karena selama ini dia sama sekali tidak pernah berani macam2 padaku. Aku sampai memohon2 padanya agar dia mengurungkan niatnya utk meninggalkanku dan akhirnya dia mengalah. Tapi hubungan yg berlanjut itu hanya bertahan seminggu, sikapnya berubah dan mulai menjauh, dia kembali mengutarakan niatnya utk berpisah. Apa daya, aku tahu perasaan itu tak bisa dipaksa. Sejak saat itu kuliahku berantakan, IP-ku yg sebelumnya meningkat kini menurun drastis. Aku sudah berkali2 menjelaskan dan mengingatkannya dengan janjinya dulu tapi dia hanya bisa meminta maaf. Aku sangat setia padanya bahkan menerima dia yang sederhana, aku tak pernah menuntut apapun darinya atau sampai mengatur2nya. Ternyata modal setia dan sabar pun tak cukup untuk mempertahankan hubungan. Alasannya benar2 mengecewakan, dia tidak mau memikirkan soal perempuan lagi, tidak ada lagi yang spesial untuknya. Aku benar2 shock, aku merasa dibodohi dan dibohongi olehnya..komitmen itu dimana? Selabil itu kah dirinya? sudah hampir 2 bulan kami berpisah tapi aku masih belum ikhlas. Dia lelaki pertama yang berhasil merebut perhatianku. Menurutku dia beruntung. Tapi sayang, dia tega meruntuhkan ketulusanku. Berniat melepas kenanganku alias move on, aku nekat pindah ke kampus lain. Aku ingin menghindar dari suasana kampus yang mengingatkanku padanya, aku juga tidak kuat jika harus berhadapan dengan dia sebagai "orang lain" yang bukan dirinya lagi. Bukan lari dari kenyataan, aku hanya tidak mau terpuruk berlama2 dan merasa sakit jika melihatnya. Apakah yang aku lakukan ini salah? Meski dia masih membuatku menangis, namanya selalu terselip dalam setiap sujudku. Semoga dia tersadar.. Ini baru pertama kalinya aku berhubungan dengan seseorang, mungkin aku hanya terlalu percaya dengan janji2 palsu dari seorang bernama laki-laki.
mungkin dia mau nikahi mantannya itu kali.. sbg bentuk prtanggung jawaban dia.. udah ikhlasin ajalah.. jodoh udah ada yg atur
Dia udah sakit hati sama mantannya itu karena udah berzina sama lelaki lain. Aku datang padanya itu hanya sebagai penyelamat atas sakit hatinya. Ternyata cuma dimanfaatin doang. Sakit banget digituin..
jgn brburuk sangka say.. siapa tau dia mutusin kamu krn dia pengen brtobat ga mau lagi pacaran krn mndekati zina.. atau dia ga mau lebih nyakitin kamu klo trlalu lama pacaran bersyukur ajalah.. positif thinking itu bisa bikin kita lebih mudah ikhlasin daripada nyimpan benci, percaya deh
Aku ga benci dia saking tulusnya..aku masih ga habis fikir aaja kenapa dia setega itu, setidaknya jangan berani berkomitmen dulu kalau memang tidak siap :'(
ya.. mungkin dia mikirnya klo dia komitmen gitu dia bakal lbh mudah move on dari mantannya itu tp kn trnyata nggak.. yg sudah lamaran aja sist, itu bisa batal.. apalagi klo komitmen ngomong doang. udah sist tenengin pikiran dlu tuh ya krn kayaknya sist masih kesel banget dan ga stabil. klo mau nangis, ya nangis aja sist gpp biar lbh plong
iya sist.. gitu dong ketawa ahahaha yah.. coba persibuk diri aja, seneng" sama teman" ntar jg ga berasa eh udah ga galau lagi
Betul sis, semestinya dia tidak berkomitmen kalau belum siap. Tapi di lain pihak, jangan menjalin hubungan jika tidak siap patah hati. Saya tidak sedikitpun membenarkan sikap cowok itu, tapi kemungkinan seseorang menyakiti kita meskipun kita bersungguh-sungguh itu ada. Bukan hanya dengan pacar, tapi antara keluarga, ortu-anak, teman/rekan, dll. Sebab kita itu manusia yg mudah khilaf dan bisa berubah pikiran. Maafkan, jika belum bisa, lupakan. Saya doakan supaya sis move on dan bangkit lagi semangatnya. Jangan jadikan kekecewaan sebagai alasan untuk keluar jadi jalur. Siapa tahu ini cara Tuhan untuk melindungi sis dari nasib yang lebih parah. Semoga sukses di kampus baru ya.
Iya sis..makasih sudah peduli, aku pasti berdiri lagi setelah jatuh begini..ini sementara kok, aku tidak mendoakan keburukan baginya tapi yakin hukum timbal balik itu selalu berlaku..
Udah ikhlasin aja memang sebaiknya begitu, doain aja yang baek2 buat mereka. Toh kasian juga kan tu cewenya dulu kl gak dia nikahin, soalnya gak semua perempuan bisa anggep sepele urusan kepakai , ada yang enteng2 aja ada juga ngenes seumur idup. Kecuali tu laki ama elu begitu jg, berarti yang brengsek tu laki mending tinggal aja kl begitu, dari pada makan ati mulu, mending makan dada enakan.... Hahaaaa
Banyak yg gini, ketika kita cwe punya perasaan tulus ke cwo, pasti ceritanya akan berakhir duka. Beda dgn cwe yg ngga ada niat seperti itu, malah dapetnya cwo baik .. ini nyatanya banyak sekali terjadi sist .. entah mengapa. Jika suatu saat ada lelaki lain yg berkomitmen, minta dia mencium telapak kaki kedua orgtuamu sist .. itu benar" sebuah bukti kesungguhan dari seorang lelaki . . .
