Apa mungkin karna itu.. seminggu bae. Sminggu berantem. Dan kalau berantem dia slalu pergi ninggalin aku buat sneng2 diluar. Tnpa pduli kalo dsini aku jg sakit hati krna dia
Mungkin kalian udah gak sehati lagi. Memasuki masa jenuh. Mau bertahan ? Maka banyak bersabar dan mencoba menenangkan suasana Kalo gak sanggup mending bubaran deh daripada km makan hati sendirian
Setuju! Patah hati gausah di rasain lama2, gue udah pernya nyoba dan rugi! Mending gue beruyukur banyak2 dan mencoba menikmati hari2 gue
Ya, harus sebisa mungkin untuk saling terbuka, biar tau kekurangan masing2, biar tau ego masing2, dan bisa lebih saling percaya, - sehingga bisa dicari jalan terbaik untuk mencegah dan mengurangi konflik, dan diharapkan nantinya masing2 bisa saling mengantisipasi, mentolelir, setiap kejadian/situasi negatif dan kesalahan yg timbul akibat dari kekurangan pasangannya, dengan begini.. masing2 akan lebih bisa saling memaklumi dan saling memaafkan. Intinya harus saling terbuka supaya bisa mencegah, mengurangi, dan mengantisipasi konflik. yang seminggu bisa baik2 aja itu karena masing2 atau salah satunya lagi bener2 ngga punya pilihan lain, lagi butuh banget ama pasangannya, - bisa memaafkan pasangannya asalkan ego nya terpenuhi. Konflik yg berlarut-larut, kumat2an, yg kayak bom waktu, itu akibat tidak adanya saling keterbukaan, semakin mengabaikan keterbukaan, semakin cepat ilfeel, ....putussssssss hahahahaha (kok ketawa) #maboktehmanis _______________
Terkadang masalah sepele emang suka membesar. Karena faktor emosi biasanya. Harusnya dibicarakan baik baik eh malah dibesarkan. Kalo menurut ane mah wajar mbak, justru disitu lah letak romantis nya. Nanti baru kerasa pas minta maaf
Itu krn pada dasarnya otak laki-laki memang tidak didesain untuk bisa multitasking. Lebih lengkapny , coba baca di sini : http://meilaniachen.weebly.com/otak-pacaran-vs-otak-menikah.html Di sana bahasan nya lengkap , seputar PERBEDAAN OTAK LELAKI DAN PEREMPUAN , bahkan lebih penjelasan yg ada di sana , mengenai pacaran sampai pernikahan juga . . .
